Duyeon Kim, pakar Korea Utara di Center for a New American Security yang berbasis di AS, mengatakan tes senjata Korea Utara memberi tahu rakyatnya bahwa negara mereka kuat.
Dia menambahkan bahwa salah satu alasan untuk waktu tes terbaru adalah untuk memprotes latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang diantisipasi, yang akan dimulai pada hari Senin.
Perwakilan Khusus AS, Sung Kim juga dijadwalkan berada di Seoul pada hari yang sama untuk kunjungan lima hari guna membahas tanggapan terhadap peluncuran rudal Korea Utara baru-baru ini dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan.
Baca juga: Imbas Peluncuran Rudal, PBB Didorong untuk Batasi Impor Minyak Korut dan Larang Ekspor Tembakau
Baca juga: Rusia Peringatkan Swedia-Finlandia Jika Gabung NATO, Ancam Kerahkan Senjata Nuklir dan Rudal
AS telah mengatakan terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara kapan saja dan tanpa syarat.
Tetapi Pyongyang menolak tawaran itu dan menuduh Washington mempertahankan kebijakan bermusuhan seperti sanksi dan latihan militer.
Laporan KCNA tentang uji coba senjata baru juga muncul tak lama setelah Korea Utara merayakan peringatan 110 tahun kelahiran mendiang pendiri Kim Il Sung, salah satu hari libur umum tahunan terbesar di negara itu, tetapi tanpa parade militer.
Pejabat Korea Selatan mengatakan Pyongyang masih bisa menggelar parade militer atau melakukan uji coba senjata pada atau sekitar 25 April, peringatan berdirinya Tentara Rakyat Korea.
(Tribunnews.com/Yurika)