News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nenek, Ibu, dan Anak Balita Yuriy Tewas Akibat Serangan Rudal Rusia yang Hantam Apartemen Mereka

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera nasional Rusia berkibar di gedung-gedung yang hancur di Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis itu, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus yang menantang untuk perang di tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)

"Saya mau menyimpannya sebagai kenang-kenangan."

Dia dan Valeria sudah menjadi pasangan suami istri selama sembilan tahun.

"Dia bisa menemukan kebahagiaan dalam kondisi apapun. Odesa adalah kota favoritnya. Dia bekerja sebagai humas dan dia bisa berkomunikasi dengan banyak orang dan memahami mereka. Saya juga mengaguminya sebagai penulis yang baik," ujar Yuriy sambil mengenang istrinya.

"Dia adalah ibu yang hebat, sekaligus teman dengan semua kualitas terbaik. Mustahil buat saya menemukan orang seperti Valeria.

Yuriy dan bayi perempuannya yang tewas dalam serangan rudal Rusia pada Sabtu, 23 April. (Foto: dok. Keluarga/Via BBC)

Dia sempurna.

Dia adalah hadiah dari Tuhan yang diberikan hanya satu kali dalam hidup."

Kira lahir pada akhir Januari lalu, sebulan sebelum perang dimulai.

Sepekan setelahnya, Valeria membuat unggahan di Instagram, menuliskan bahwa dia hidup "dengan level kebahagiaan yang baru" setelah anak pertamanya itu lahir.

"Sekarang, anak perempuan kami sudah satu bulan," tulis Valeria waktu itu. "Ini adalah 40 minggu terbaik dalam hidupku."

Yuriy menunjukkan foto-foto Kira di ponselnya kepada kami. Foto-foto itu dikirim oleh istrinya.

"Kami sangat bahagia ketika dia lahir," kata dia.

"Saya berada di rumah sakit bersalin ketika dia melahirkan. Sangat sulit bagi saya untuk menyadari bahwa putri dan istri saya tidak lagi di sini. Kemarin, duniaku sudah dihancurkan oleh rudal Rusia."

Dia ingin dunia mengetahui apa yang terjadi pada keluarganya.

"Apa yang terjadi adalah duka bagi keluarga saya, bagi kota kami, bagi warga Ukraina. Ini adalah duka bagi peradaban. Saya berhadap cerita kami bisa membantu menghentikan perang ini."

Saat kami pergi, dia memberi kami beberapa popok di tas gendongan, salah satu dari sedikit barang yang bisa dia selamatkan dari apartemennya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini