News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ini Syarat Kondisi Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklirnya di Eropa

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontainer kereta mengangkut Sarmat, rudal balistik antarbenua buatan Rusia.

Menurut Dmitry Medvedev, mantan presiden dan perdana menteri yang saat ini menjadi penasihat Presiden Putin tentang masalah keamanan nasional, jika Swedia atau Finlandia bergabung dengan NATO, “tidak mungkin lagi membicarakan status bebas nuklir di Baltik.

Keseimbangan menurutnya harus dipulihkan. Medvedev mencatat Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya.

Tetapi ia menambahkan “jika tangan kami dipaksa, yah… perhatikan bukan kami yang mengusulkan ini,” katanya dikutip Scott Ritter, analisis dan mantan intel Korps Marinir AS.

Scott Ritter Ingatkan Perilaku Agresif NATO

Mantan perwira Korps Marinir AS Scott Ritter memperingatkan semua sikap agresif dan tidakk bertanggungjawab NATO bisa mendorong Rusia menggunakan senjata nuklirnya.

Inspektur senjata nuklir yang bertugas sebagai staf era Jenderal Norman Schwarzkopf selama Perang Teluk I itu menunjuk upaya menarik Finlandia dan Swedia menjadi anggota penuh NATO.  

Kedua negara tertarik membeli jet tempur F-35A dari AS. Pesawa tempur itu berkemampuan nuklir, dan sangat diperhitungkan Rusia dalam peta konflik di kawasan Baltik.

Scott Ritter pernah jadi pengawas senjata pemusnah massal di Irak, dan ia kini banyak menulis isu-isu keamanan internasional, urusan militer, Rusia, dan Timur Tengah.

Artikel yang ditulis Scott Ritter dipublikasikan di situs Russia Today, Selasa (26/4/2022). Ritter mengritik reaksi berlebihan elite dan kalangan intelijen AS.

“Rusia mungkin tak bersiapmenggunakan senjata nuklir di Ukraina. Namun, sikap NATO yang tak bertanggung jawab dapat mengakibatkan peningkatan potensi senjata nuklir Rusia untuk digunakan di Eropa,” tulis Ritter di artikel terbarunya.

Jet tempur paling modern produksi AS F-35A disertifikasi sebagai pesawat berkemampuan nuklir pada Oktober 2021, telah diuji menggunakan bom nuklir B-61.

Stok Bom Nuklir AS di Eropa

AS menyimpan persediaan sekitar 150 bom nuklir B-61 di berbagai depot di seluruh Eropa. Senjata-senjata ini dimaksudkan untuk digunakan AS dan yang disebut anggota NATO “non-nuklir”.

Sekutu NATO saat ini mengoperasikan F-35, seperti Polandia, Denmark, dan Norwegia. Mereka mungkin dimintamendukung misi berbagi nuklir NATO di masa depan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini