News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ancam akan Serang Balik Secepat Kilat jika NATO dan Sekutu Ikut Campur Invasi Ukraina

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menggigit bibir bawahnya saat menyadari invasi Rusia ke Ukraina terus goyah.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pihaknya akan memberi tanggapan militer "secepatnya" terkait intervensi negara-negara Barat di Ukraina.

Tak hanya itu, ia juga menuduh NATO berencana menyerang Rusia dengan memanfaatkan Ukraina.

Ancaman ini dilontarkan Putin saat Rusia mengklaim telah melakukan serangan rudal di Ukraina selatan, Rabu (27/4/2022).

Serangan itu menghancurkan "sejumlah besar" senjata yang dipasok Barat.

Negara-negara "yang berpikir untuk ikut campur dalam peristiwa ini (invasi ke Ukraina) dan menciptakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima Rusia, mereka harus tahu bahwa serangan balik kami akan (berlangsung) secepat kilat," kata Putin, dikutip dari AlJazeera.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. (Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Rusia Disebut Lakukan Pemerasan dengan Hentikan Impor Gas, Ini Negara-negara yang Terdampak

Baca juga: Suplai Gas Dihentikan, Polandia Ajak Seluruh Negara Eropa Boikot Gas Rusia

"Kami memiliki semua alat untuk ini (serangan balik) yang orang lain bahkan tidak bisa memamerkannya (memiliki alat perang)," imbuhnya pada anggota parlemen di St Petersburg, yang secara implisit merujuk pada rudal balistik dan persenjataan nuklir Moskow.

Putin tidak secara spesifik membahasnya, tapi ia baru-baru ini mengawasi keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat.

Rudal ini diharapkan segera dikerahkan Rusia dengan kemampuan masing-masing membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.

Lebih lanjut, Putin berjanji akan menyelesaikan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk merebut wilayah Ukraina, yang secara historis dianggap Rusia sebagai milik Rusia.

Ia menyalahkan negara-negara NATO dan negara sekutu mereka karena menghasut pertempuran yang saat ini berlangsung di Ukraina.

"Negara-negara yang secara historis mencoba menahan Rusia, tidak membutuhkan negara besar yang mandiri seperti kita."

"Mereka pikir itu berbahaya bagi mereka hanya dengan keberadaannya (Rusia). Tapi, itu jauh dari kebenaran. Merekalah yang mengancam dunia," urainya.

Dengan meluncurkan serangan di Ukraina, pasukan Rusia menetralkan "bahaya nyata dari konflik besar yang akan terjadi di wilayah kami, sesuai skenario orang lain," ujar Putin.

Ia menuduh NATO berencana menggunakan Ukraina sebagai rute untuk menyerang Rusia melalui semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014, dan wilayah perbatasan Donbas timur yang dikuasai separatis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini