TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Keamanan Irak menyita lebih dari enam juta pil Captagon stimulan jenis amfetamin.
Pihak berwajib juga melakukan penangkapan terhadap jaringan perdagangan narkoba.
"Sekitar 6,2 juta pil ditemukan di sebuah gudang di barat daya Ibu Kota Baghdad," ungkap Badan Keamanan Nasional Irak dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (30/4/2022).
Dilansir Al Jazeera, tiga warga negara Irak dan empat tersangka berasal dari negara-negara Arab, ditangkap sehubungan dengan jaringan penyelundupan tersebut.
Baca juga: Cegah Penyelundupan Narkoba di Momen Mudik, BNN Turunkan Anjing Pelacak ke Terminal Kampung Rambutan
Obat-obatan itu ditujukan untuk didistribusikan di wilayah Baghdad dan beberapa provinsi lain.
Pasukan keamanan juga membubarkan jaringan narkoba kedua ketika tiga pria ditangkap dengan enam kilogram (13 pon) ganja.
"Ke-10 tersangka memiliki hubungan dengan jaringan perdagangan narkoba internasional", kata badan tersebut.
Perdagangan narkoba dapat dihukum dengan hukuman mati di Irak.
Baca juga: Sepanjang 2022, BNN Gagalkan Peredaran Narkotika Sebanyak 40 Ton Ganja dan 715.02 Kilogram Sabu
Awalnya dipatenkan di Jerman
Captagon adalah nama dagang dari obat yang awalnya dipatenkan di Jerman pada awal 1960-an.
Obat ini mengandung stimulan jenis amfetamin yang disebut fenethylline yang digunakan untuk mengobati defisit perhatian dan narkolepsi di antara kondisi lainnya.
Captagon kemudian dilarang dan menjadi zat terlarang yang hampir secara eksklusif diproduksi dan dikonsumsi di Timur Tengah.
Suriah adalah produsen Captagon utama di Timur Tengah dan Arab Saudi sebagai pasar konsumen utama.
Baca juga: Teken Kerja Sama, Bea Cukai dan Bareskrim Polri Tindak Tegas Peredaran dan Penyelundupan Narkotika
Penyelundupan lewat buah delima