TRIBUNNEWS.COM, KHERSON - Penyelidik Rusia dan Donbass telah mengumpulkan banyak bukti tentang dugaan kejahatan perang oleh kelompok neo-Nazi Ukraina terhadap pasukan Rusia.
Termasuk persekusi ke milisi Donbass, dan warga sipil sejak 2014. Setelah Moskow memulai operasinya untuk mendemiliterisasi Ukraina, bukti tambahan kejahatan tersebut bermunculan.
Pasukan keamanan Rusia yang beroperasi di wilayah Kherson yang telah dibebaskan, menemukan ruang penyiksaan darurat yang diyakini telah digunakan para pejuang neo-Nazi atau militer Ukraina.
Sumber dinas keamanan mengatakan kepada Sputniknews.com, Rabu (4/5/2022), di ruangan itu masih bisa ditemukan jasad seorang pria berseragam militer Rusia.
Baca juga: Provinsi Kherson di Ukraina Selatan Dalam Penguasaan Penuh Militer Rusia
Baca juga: Rusia Temukan Jejak Kekejaman Batalyon Neo-Nazi Azov di Bandara Mariupol
Baca juga: Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina
Kakinya dipotong, dan bahan peledak kuat bergeletakan di sekitar jasad itu. Tempat penyiksaan itu ditemukan di Desa Zelenovka, sekitar 7 kilometer timur laut kota Kherson.
“Mayat itu, mungkin seorang prajurit Rusia, ditemukan di ruang bawah tanah kafe pinggir jalan 'Old Oak' di sepanjang jalan raya M-14 di Zelenovka,” kata sumber militer Rusia. .
“Mayatnya memiliki sisa-sisa pakaian militer khusus yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Rusia. Tubuhnya tidak memiliki kaki, menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, dan memiliki celah laring", kata sumber tersebut.
Sebuah rekaman video disertakan di publikasi Sputniknews. Ada tangga turun, dan di bawah kaki tangga itulah ditemukan jasad seorang berseragam militer yang tak utuh lagi.
Mayatnya dikatakan telah ditemukan tergeletak di atas ranjau anti-tank. Bahan peledak TNT juga ditempatkan di area tersebut, dengan pengaturan tertentu.
Pemasang tampaknya bermaksud membunuh siapa pun yang menemukannya lokasi itu.
Jarum suntik, mungkin untuk narkotika, dan sejumlah besar kotak plastik yang digunakan untuk menyimpan sistem anti-tank Javelin buatan AS juga ditemukan berserakan di sekitar halaman kafe.
Pihak berwenang di Rusia dan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengumpulkan bukti atas dugaan kejahatan perang Ukraina
Terutama batalyon ultranasionalis Ukraina dan tentara reguler di Donbass, termasuk penyiksaan dan pembunuhan warga sipil dan milisi Donbass dalam jaringan penjara rahasia.
Setelah Rusia memulai operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari, bukti baru kekejaman batalyon neo-Nazi mulai muncul, kali ini terhadap tentara Rusia yang ditangkap.