News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Temukan Ruang Penyiksaan oleh Ukraina di Dekat Kota Kherson

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di pintu masuk gedung setelah penembakan oleh pasukan Rusia di Constitution Square di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada 2 Maret 2022. - Pada hari ketujuh pertempuran di Ukraina pada 2 Maret, Rusia mengklaim kendali atas kota pelabuhan selatan Kherson, pertempuran jalanan berkecamuk di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, dan Kyiv bersiap menghadapi serangan Rusia yang ditakuti. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)

“Kami sedang mencari pemakaman di sekitar Polovinkino di mana para korban Aidar dimakamkan, dan terus mengumpulkan bukti dan menyelidiki kejahatan perang dari batalion tersebut,” kata seorang penyelidik di Kementerian Keamanan Negara LPR.

Seorang wanita menggendong anaknya ketika dia tiba dari Odessa di stasiun kereta api di Lviv, Ukraina barat, pada 3 Maret 2022. Pasukan Rusia telah mengambil alih kota Kherson di Ukraina, pejabat setempat mengkonfirmasi 2 Maret 2022 sebagai pusat kota besar pertama yang jatuh sejak Moskow menginvasi seminggu yang lalu. (Daniel LEAL / AFP)

Prosedur Telah Disederhanakan

Dibuat pada Mei 2014 sebagai batalion sukarelawan 'pertahanan teritorial' yang berada di bawah militer Ukraina, Aidar secara resmi 'dibubarkan' pada 2015.

Kelompok ini diintegrasikan ke Brigade Mekanik ke-53 Angkatan Darat Ukraina. Unit berkekuatan 400 orang itu berperan aktif dalam perang di Donbas melawan unit-unit milisi rakyat setempat.

Personil Aidar juga telah dituduh melakukan kejahatan perang mulai dari penjarahan dan penyiksaan hingga pembunuhan anggota milisi dan warga sipil yang tidak bersenjata.

Pengamat dari Organisasi untuk Kerjasama Keamanan di Misi Pemantauan Khusus Eropa di Ukraina telah mengetahui tentang penjara Polovinkino Aidar setidaknya sejak Agustus 2014.

Seorang pria bersaksi telah ditangkap oleh militan dan ditahan secara ilegal di penjara atas tuduhan separatis.

Pria itu mengatakan gerilyawan mengancam akan membunuh istrinya jika dia tidak membayar mereka lebih dari $10.000 AS. Setelah membayar uang tebusan, dia dibebaskan.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini