Marcos Jr kemudian terpilih sebagai gubernur Ilocos Norte, seorang anggota kongres dan seorang senator.
Pada tahun 2016, ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden, tetapi kalah dari Leni Robredo.
Leni Robredo adalah seorang pengacara hak asasi manusia yang sekarang bersaing dengannya dalam pemilihan presiden.
Marcos Jr telah meremehkan atau menyangkal pelanggaran yang dilakukan di bawah pemerintahan ayahnya.
Ia telah mengembangkan pengaruh media sosial yang besar yang memungkinkan keluarganya untuk mengubah citra dirinya sendiri.
Akun yang dikelola atau mendukung keluarga Marcos Jr justru menyebarkan disinformasi tentang rezim Marcos Sr, menggambarkannya sebagai era keemasan.
Marcos Jr berkampanye dengan slogan "bersama kita akan bangkit kembali", menjanjikan persatuan dan harapan.
Ia juga menyatakan akan memprioritaskan biaya hidup dan pekerjaan.
Namun, Marcos Jr tidak ikut serta dalam debat presiden.
Ia menghindari pertanyaan media yang sulit, termasuk tentang warisan ayahnya, kekayaan haram keluarganya (diperkirakan mencapai US$10 miliar) dan tagihan pajaknya sendiri yang belum dibayar.
Kandidat Lain
Sosok kedua dalam jajak pendapat adalah wakil presiden Leni Robredo.
Ia telah menggambarkan dirinya sebagai "alternatif sejati" untuk orang-orang seperti Marcos dan Duterte.
Robredo merupakan putri seorang hakim dan profesor bahasa Inggris.