Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ALABAMA - Sejak musim gugur yang lalu, para dokter di Rumah Sakit Anak Alabama, Amerika Serikat (AS) telah bergulat dengan sebuah misteri.
Dari periode Oktober 2021 hingga Februari tahun ini, 9 anak yang berusia diantaranya 20 bulan hingga 5 tahun 9 bulan telah dibawa ke rumah sakit di Alabama karena menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan.
Semua anak itu mengalami kasus hepatitis akut yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, penyakit ini juga dikenal sebagai peradangan hati.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Perlu Pakai Skenario Terburuk Hadapi Hepatitis Akut
Seperti yang baru-baru ini dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Dikutip dari laman Time, Jumat (6/5/2022), lembaga kesehatan itu mencatat bahwa semua pasien tersebut telah dites negatif untuk virus hepatitis A, B dan C, serta dites negatif pula untuk virus corona (Covid-19).
CDC AS kemudian melakukan tes positif untuk adenovirus yang biasanya tidak hanya menyebabkan gejala pernafasan, namun juga masalah usus.
Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius Membingungkan Para Dokter di AS, Kemenkes Masih Investigasi
Adenovirus merupakan keluarga umum dari setidaknya 50 virus yang berbeda, termasuk flu biasa.
Sebanyak 7 dari 9 pasien anak menderita muntah atau diare sebelum masuk ke rumah sakit.
Sedangkan 5 dari 9 pasien itu dinyatakan positif adenovirus 41, salah satu tipe yang diketahui mempengaruhi usus.
Kendati demikian, tidak ada satu pun dari anak-anak itu yang mengalami gangguan kekebalan, tidak ada yang menderita penyakit lain yang diketahui, dan semuanya berasal dari berbagai negara bagian AS.
Ini tentu saja mengesampingkan dugaan infeksi lokal dari beberapa tipe Adenovirus.
Dalam 3 kasus dari 9 pasien itu, hepatitis menjadi sangat parah sehingga anak-anak menderita gagal hati, 2 anak pun akhirnya membutuhkan transplantasi (cangkok) hati.
Baca juga: 3 Anak Meninggal karena Dugaan Hepatitis Akut, Kemenkes: Tak Ditemukan Riwayat Hepatitis di Keluarga
Sejak saat itu, 9 anak tersebut telah dinyatakan sembuh atau sedang dalam masa pemulihan, namun penyebab penyakit mereka hingga kini masih belum diketahui.