News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Uni Eropa Bisa Pertimbangkan Cadangan Devisa Rusia untuk Membangun Ukraina Pasca-Perang

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan udara yang diambil pada 12 April 2022, menunjukkan kota Mariupol, selama invasi militer Rusia diluncurkan di Ukraina. Pasukan Rusia pada 12 April mengintensifkan kampanye mereka untuk merebut kota pelabuhan Mariupol, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, ketika presiden Rusia mengajukan kasus yang menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia itu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada negara-negara G7 setelah kelompok itu berjanji akan memperdalam isolasi ekonomi Rusia atas perang di negaranya.

"Hal utama yang saya rasakan hari ini adalah keinginan dunia yang lebih besar untuk membantu kami," kata Zelensky.

"Jelas bagi seluruh dunia bebas bahwa Ukraina adalah pihak yang baik dalam perang ini."

"Dan Rusia akan kalah, karena kejahatan selalu kalah," imbuhnya.

Baca juga: Arti Hari Kemenangan Rusia 9 Mei bagi Putin, Berikut Hal yang Mungkin Dilakukan Terkait Ukraina

Baca juga: Zelenskyy: Serangan Rusia Tewaskan 60 Warga Sipil di Luhansk

5. Cerita dari Azovstal

Asap mengepul dari halaman pabrik baja Azovstal di kota Mariupol pada 29 April 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. (Andrey BORODULIN / AFP)

Puluhan orang yang dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol telah tiba di kota Zaporizhzhia, Ukraina.

Beberapa dari mereka menceritakan cobaan yang dialami selama berminggu-minggu di bawah pemboman besar-besaran di jaringan perlindungan bawah tanah Azovstal yang luas.

"Mengerikan di bunker," kata Lyubov Andropova (69), yang telah berada di Azovstal sejak 10 Maret.

"Air akan mengalir dari langit-langit. Ada jamur di mana-mana. Kami khawatir untuk anak-anak, untuk paru-paru mereka."

Penembakan terjadi terus menerus dan ada kekhawatiran bahwa bunker akan runtuh.

"Semuanya bergetar, kami tidak keluar," ujarnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini