News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Hari Kemenangan Rusia: Parade Pesawat 'Kiamat' Dibatalkan karena Cuaca, Putin Salahkan Barat

Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Rusia berbaris di Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia memperingati Victory Day atau Hari Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Senin (9/5/2022).

Menandai 77 tahun kekalahan Nazi Jerman pada Perang Dunia II, rencananya 77 pesawat terbang di atas Lapangan Merah di Moskow akan diterbangkan.

Di antara pesawat-pesawat itu akan ada delapan pesawat tempur MiG-29 yang terbang dalam formasi huruf Z untuk menunjukkan dukungan bagi pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina.

Bagian udara parade juga akan mencakup pesawat komando dan kontrol strategis lintas udara Il-80, juga dikenal sebagai "pesawat kiamat" karena kemampuannya untuk digunakan sebagai pusat komando udara jika terjadi perang nuklir.

Di bagian dasar parade, 131 sistem senjata, termasuk peluncur rudal balistik antarbenua dan tank T-72, T-90 dan T-14, akan ditampilkan, kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip CNN.

Baca juga: Orang Terkaya Dunia Ini Terancam Dihabisi Pengikut Putin, Ini Sebabnya

Baca juga: Arti Simbol Z bagi Rusia di Perang Ukraina, Benarkah Berkaitan dengan Perayaan Hari Kemenangan?

Parade yang diikuti sekitar 11 ribu tentara itu diperkirakan akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu Moskow.

Tetapi rencana itu telah dibatalkan karena cuaca, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Selanjutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato, di mana dalam pidatonya dia berusaha menghubungkan perjuangan negaranya melawan Nazi Jerman dengan invasinya ke Ukraina.

Putin juga mengklaim bahwa negara-negara Barat tidak memberinya pilihan.

Putin mengatakan intervensi di Ukraina diperlukan karena Barat menciptakan ancaman di dekat perbatasan Rusia.

Dia juga mengatakan Barat tidak ingin mendengar proposal Rusia untuk berdialog.

"Negara-negara NATO tidak ingin mendengar kami, mereka memiliki rencana yang sangat berbeda dan kami dapat melihatnya," kata Putin.

"Rusia memberikan penolakan pendahuluan terhadap agresi, itu adalah keputusan yang dipaksakan dan berdaulat," tambahnya.

"Hari ini Anda membela apa yang kakek dan kakek buyut Anda perjuangkan," kata Putin kepada pasukannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini