News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bentrok Pecah di Sri Lanka, Rumah Perdana Menteri Rajapaksa dan Pejabat Dibakar Massa

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan setelah membakar bus selama demonstrasi di luar rumah presiden Sri Lanka untuk menyerukan pengunduran dirinya di Kolombo pada 31 Maret 2022. Massa yang marah membakar beberapa rumah milik Perdana Menteri Sri Lanka dan anggota parlemen.

TRIBUNNEWS.COM - Massa yang marah membakar beberapa rumah milik Perdana Menteri Sri Lanka dan anggota parlemen.

Dilansir BBC, kekerasan itu merupakan puncak kerusuhan yang mendorong pengunduran diri Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa atas krisis ekonomi.

Sayangnya, mundurnya Rajapaksa dari jabatan gagal meredakan kemarahan demonstran.

Massa di Sri Lanka berusaha menyerbu kediaman resminya saat ia tengah bersembunyi di dalam.

Kerusuhan menewaskan lima orang dan lebih dari 190 orang terluka sejak Senin (9/5/2022).

Baca juga: PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Mengundurkan Diri di Tengah Krisis Ekonomi

Baca juga: Presiden Gotabaya Rajapaksa Umumkan Keadaan Darurat Sri Lanka untuk Kedua Kalinya dalam 5 Minggu

Rumah leluhur PM Mahinda Rajapaksa di Madamulluna dibakar massa. (Twitter @Dailymirror_SL)

Akibatnya, jam malam diperpanjang hingga Rabu mendatang untuk meredakan kekerasan.

Publik menyerukan agar Presiden Gotabaya Rajapaksa, saudara Mahinda, mundur dari jabatannya.

Krisis ekonomi hingga pemadaman listrik sejak bulan lalu, telah memicu gelombang protes di Sri Lanka selama berminggu-minggu.

Pada Senin (9/5/2022), pendukung pemerintah bentrok dengan pengunjuk rasa anti-Rajapaksa di luar kediaman resmi Perdana Menteri Sri Lanka atau disebut Temple Trees, di ibu kota Kolombo.

Sementara itu, protes utama berlangsung di kawasan Galle Face Green.

Polisi dan tim anti huru hara dikerahkan.

Aparat menembakkan gas air mata serta meriam air ke arah pendukung pemerintah karena mereka melanggar garis polisi dan menyerang pendemo anti-pemerintah dengan tongkat dan galah.

Demonstran yang marah, membalas serangan pendukung pemerintah dan menargetkan anggota parlemen partai yang berkuasa.

Bahkan di tengah kerusuhan itu, menurut laporan polisi Sri Lanka, seseorang menembak dua orang setelah massa menyerbu mobilnya dan kemudian bunuh diri.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini