Meskipun jumlah kasus relatif kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja keamanan Jerman, penulis laporan 2020 mengakui pada dasarnya dapat diasumsikan ada juga medan gelap para ekstremis yang tidak terdeteksi.
Banyak kasus yang melibatkan berbagi simbol atau gambar ekstremis, seperti swastika.
Tinjauan terbaru menemukan berbagai kegiatan yang beragam, seperti bergabung grup obrolan ekstremis, menyebarkan propaganda ekstremis, dan membuat “hinaan bermotif politik.”
Beberapa karyawan dicurigai sebagai anggota gerakan "Reichsburger", yang menyangkal legitimasi negara Jerman modern.
Kekhawatiran atas ekstremisme dalam jajaran keamanan Jerman meningkat dalam beberapa tahun terakhir, di tengah serangkaian kasus besar yang melibatkan petugas polisi dan anggota militer.
Target Eksekusi Politisi Partai Hijau
Kasus-kasus itu termasuk penuntutan seorang perwira militer yang dituduh merencanakan serangan teroris di mana ia akan menyamar sebagai pengungsi Suriah.
Politisi Jerman cemas ketika kelompok neo-Nazi yang terkait kelompok di AS menempatkan anggota parlemen Hijau di daftar target pembunuhan.
Anggota top Partai Hijau Jerman menerima ancaman pembunuhan dari kelompok sayap kanan garis keras.
Ancamannya jelas, akan mengeksekusi mereka di depan umum, mengirimkan gelombang kejutan melalui elite politik lokal.
Cem Ozdemir dan Claudia Roth melaporkan menerima ancaman yang dikaitkan dengan Divisi Atomwaffe Deutschland (Divisi Senjata Nuklir Jerman), sebuah cabang lokal dari kelompok neo-Nazi Amerika.
Ozdemir, mantan ketua bersama Partai Hijau dan politisi terkenal dengan latar belakang Turki, mengatakan email itu menandai dia sebagai target nomor satu di daftar sasaran AWD.
“Saat ini, kami sedang merencanakan bagaimana dan kapan kami akan mengeksekusi Anda; pada rapat umum berikutnya? Atau akankah kami mengantarmu ke depan rumahmu?”
Sebuah surat kabar Jerman mengutip isi pesan mengerikan itu. Ozdemir menanggapi surat itu secara serius, meskipun dia tidak asing dengan ancaman nasionalis Turki.