Pembunuhan terang-terangan
Jaringan Media Al Jazeera menuduh Israel melakukan " pembunuhan terang -terangan" dan juga menyerukan penyelidikan independen.
Israel telah membantah menargetkan Abu Akleh, dengan mengatakan dia mungkin telah ditembak secara tidak sengaja oleh seorang tentara atau oleh pejuang Palestina.
Namun wartawan yang bersama Abu Akleh, termasuk seorang yang tertembak dan terluka di punggung, mengatakan tidak ada konfrontasi atau pejuang di daerah tersebut ketika dia terbunuh.
Baca juga: Kemlu: Indonesia Kutuk Keras Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh
Baca juga: Selain Shireen Abu Akleh, Berikut 45 Jurnalis yang Tewas di Tangan Pasukan Israel Sejak Tahun 2000
Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem juga melakukan penelitiannya sendiri dan merilis video pada hari pembunuhan yang membantah narasi awal tentara Israel.
B'Tselem menyimpulkan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh tidak ditembakkan oleh warga Palestina.
Investigasi oleh Bellingcat, sebuah outlet media investigasi, menunjukkan bahwa tembakan Israel kemungkinan membunuh jurnalis veteran Al Jazeera.
Macron soroti pemukiman ilegal di Tepi Barat
Istana Elysee mengatakan bahwa Macron juga telah menyatakan "keprihatinan" tentang keputusan Israel baru-baru ini untuk terus maju dengan lebih dari 4.000 rumah pemukiman ilegal baru di Tepi Barat, tanah yang para pemimpin Palestina cari untuk negara masa depan.
Pemukiman dan pos terdepan adalah pelanggaran hukum internasional. Setidaknya ada 600.000 pemukim ilegal Yahudi yang tinggal di kompleks perumahan khusus Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Baca juga: Kronologi Shireen Abu Akleh Dibunuh Tentara Israel, Sempat Lindungi Rekannya hingga Kata Terakhirnya
Hampir tiga juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat di bawah kekuasaan militer Israel.
Pernyataan dari kantor Bennett setelah telepon itu tidak menyebutkan Abu Akleh atau pemukiman.
Organisasi hak asasi terkemuka termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch serta B'Tselem telah menyimpulkan bahwa kebijakan Israel terhadap Palestina sama dengan apartheid.
Berita lain terkait dengan Shireen Abu Akleh
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)