"Sebagai akibat dari tindakan pemerintah Rusia, sekitar 20 juta ton biji-bijian tidak terpakai di silo Ukraina karena pasokan makanan global berkurang, harga meroket, menyebabkan lebih banyak lagi di seluruh dunia mengalami kerawanan pangan," terangnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sedang mencoba untuk menengahi "kesepakatan paket" yang akan memungkinkan Ukraina untuk melanjutkan ekspor makanan melalui Laut Hitam dan menghidupkan kembali produksi makanan dan pupuk Rusia ke pasar dunia.
"Ada cukup makanan untuk semua orang di dunia. Masalahnya adalah distribusi, dan ini sangat terkait dengan perang di Ukraina," kata Guterres kepada dewan tersebut.
Rusia Gunakan Laser
Menurut seorang pejabat tinggi pemerintah, Rusia telah menggunakan generasi baru laser kuat di Ukraina untuk membakar drone.
Yury Borisov, Wakil Perdana Menteri yang bertanggung jawab atas pengembangan militer, mengatakan pengerahan beberapa senjata rahasia Moskow sebagian untuk melawan senjata Barat.
Sedikit yang diketahui tentang spesifikasi laser baru, tetapi pada tahun 2018 Presiden Vladimir Putin menyebutkan satu yang disebut Peresvet, dinamai dari seorang biksu prajurit Ortodoks abad pertengahan Alexander Peresvet yang tewas dalam pertempuran mematikan.
Borisov mengatakan pada sebuah konferensi di Moskow pada hari Rabu (18/5/2022) bahwa Peresvet sudah digunakan secara luas dan dapat membutakan satelit hingga 1.500 km di atas Bumi.
Dia mengatakan sudah ada sistem yang lebih kuat dari Peresvet yang bisa membakar drone dan peralatan lainnya.
Borisov mengatakan, sebuah tes pada Selasa telah membakar drone sejauh 5 km dalam waktu lima detik.
"Jika Peresvet membutakan, maka senjata laser generasi baru mengarah pada penghancuran fisik target - penghancuran termal, mereka terbakar," katanya kepada televisi pemerintah Rusia, sebagaimana dilansir ABC News.
Ditanya apakah senjata semacam itu digunakan di Ukraina, Borisov menjawab:
"Ya. Prototipe pertama sudah digunakan di sana."
Borisov mengatakan senjata itu disebut "Zadira".