“Hari ini kita dalam posisi dapat mengekspor peralatan militer ke negara-negara sekutu dan sahabat selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri guna meningkatkan keamanan dan perdamaian abadi,” katanya.
Baqeri menyebut pembukaan pabrik Ababil 2 di Tajikistan sebagai titik balik dalam kerja sama militer antara kedua negara.
"Insya Allah, di masa depan kita akan melihat lebih banyak kerja sama dan interaksi daripada semua tingkat pertahanan militer antara Iran dan Tajikistan," katanya.
Drone Iran Terbukti Mumpuni
Seorang legislator senior Iran, Mohammad Hassan Asqari, menggambarkan kemampuan drone negaranya tidak dapat dinegosiasikan.
AS pun tidak dapat menghalangi kemajuan Iran dalam produksi drone. Washington sedang berusaha menegosiasikan soal itu terkait pembicaraan nuklir di Wina.
Dikutip dari Fars News Agency (FNA), Minggu (8/5/2022), AS menggambarkan Teheran sebagai ancaman, dan menjatuhkan sanksi pada industri pesawat tak berawak negara itu.
Asqari menambahkan pesawat tak berawak Iran mungkin telah mengubah Republik Islam Iran menjadi kekuatan regional.
Pesawat tak berawak penghindar radar negara itu mampu melakukan penerbangan jarak jauh dan pengintaian dan terlibat dalam operasi tempur, termasuk membom target musuh.
Asqari mengatakan UAV Republik Islam mampu menghindari system perisai rudal Iron Dome rezim Zionis. Karena itu Israel dan AS sangat khawatir perkembangan ini.
Dia menambahkan Iran siap untuk berbagi pengetahuan drone dengan negara-negara regional.
Asqari mengatakan AS harus tahu industri drone Iran tidak dapat dihentikan. AS serta rezim Israel yang khawatir sementara mereka merupakan sumber ketidakstabilan regional.
Komentarnya muncul sehari setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan RUU yang menuntut diakhirinya produksi drone Iran.
Drone Iran Jangkau 4.000 Kilometer