TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, menyebut AS berencana membantu menghancurkan kapal perang Armada Laut Hitam Rusia.
Keterlibatan itu untuk membantu Ukraina membuka blokade Laut Hitam, yang membuat armada kapal dan pelayaran Ukraina terhambat.
Gerashchenko di media sosial seperti dikutip Russia Today, Sabtu (21/5/2022), mengklaim AS sedang menyusun rencana menenggelamkan kapal perang Rusia.
Caranya, AS akan menyediakan rudal anti-kapal canggih kepada militer Ukraina. Pentagon membantah klaim dan tuduhan itu.
Pernyataan Gerashchenko muncul Kamis (18/5/2022). “AS sedang mempersiapkan rencana untuk menghancurkan Armada Laut Hitam,” tulisnya.
“Pekerjaan efektif Ukraina di kapal perang (Rusia) meyakinkan (AS) untuk menyiapkan rencana membuka blokir pelabuhan. Pengiriman senjata anti-kapal yang kuat (Harpoon dan Naval Strike Missile dengan jangkauan 250-300 km) sedang dibahas,” lanjutnya.
Baca juga: AS akan Persenjatai Ukraina dengan Rudal Anti-Kapal Canggih untuk Lawan Angkatan Laut Rusia
Baca juga: AS Bantah Bantu Ukraina Serang Kapal Perang Moskva Milik Rusia
Baca juga: Produsen Senjata Amerika Siap Menambah Produksi Rudal Anti-Tank untuk Bantu Ukraina
Sekretaris Pers Pentagon John Kirby membantah klaim pejabat Kiev itu, Jumat (19/5/2022). "Saya dapat memberi tahu Anda secara pasti itu tidak benar," bantahnya.
Gerashchenko telah mengutip laporan Reuters baru-baru ini yang menyatakan pemerintahan Biden bersiap mengirimkan rudal anti-kapal canggih ke Ukraina.
Persenjataan itu (rudal Harpoon dan Naval Strike) akan dipakai untuk membantu mengalahkan blokade angkatan laut Rusia.
Laporan tersebut mencatat beberapa hambatan dalam mengirim senjata semacam itu ke Kiev, termasuk ketersediaan platform yang terbatas untuk meluncurkan Harpoon dari pantai.
Sebagian besar rudal itu berbasis di perairan. Pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan Gedung Putih sedang mencari solusi, termasuk menarik peluncur dari kapal AS.
Ketika ditanya tentang rudal anti-kapal, Kirby mengatakan dia tidak akan mendahului keputusan yang belum dibuat.
Dia menunjukkan AS terus berkomunikasi dengan Ukraina, sembari menambahkan Menhan AS Lloyd Austin telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov pada Jumat.
"Ketika kami memiliki keputusan, kami datang ke sini dan mengeluarkan siaran pers," kata Kirby.