News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Biden: Semua Orang harus Khawatir dengan Penyebaran Monkeypox

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa 'semua orang' tentunya harus khawatir dengan penyebaran wabah cacar monyet (Monkeypox) baru-baru ini.

Kendati demikian, Penasehat Keamanan Nasionalnya, Jake Sullivan meyakinkan publik bahwa AS memiliki 'vaksin yang relevan untuk mengobati' virus tersebut.

Dikutip dari laman The Guardian, Senin (23/5/2022), selama kunjungan resminya ke Korea Selatan, Biden mengatakan bahwa dirinya belum memperoleh informasi tentang tingkat penularan virus tersebut.

Kendati demikian, ia meminta semua warganya untuk tetap mewaspadai virus yang umumnya menyebar di wilayah Afrika Barat dan Tengah itu.

Baca juga: Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air Biasa, Simak Gejala Monkeypox dan Chickenpox pada Kulit

"Mereka belum mengabarkan kepada saya tingkat paparannya, namun itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan semua orang. Ini menjadi perhatian karena jika itu menyebar akan menjadi konsekuensi," kata Biden yang berbicara di Pangkalan Udara Osan.

Awalnya, ia menyebut pemerintah AS sedang menjajaki kemungkinan vaksin untuk melindungi orang dari virus tersebut.

Namun kemudian Penasehat Keamanan Nasionalnya, Jake Sullivan mengatakan AS memiliki 'vaksin yang tersedia untuk digunakan' melawan Monkeypox jika diperlukan.

Sementara itu, Pejabat di Pusat Pengendalian Penyakit Federal sebelumnya mengatakan bahwa orang yang terkena Monkeypox, yang memiliki masa inkubasi lambat, dapat diberikan vaksin cacar yang ada untuk menekan tingkat keparahan penyakit.

Perlu diketahui, pernyataan pertama Biden tentang meningkatnya wabah virus langka ini muncul sehari setelah Penasehat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Monkeypox tampaknya menyebar melalui kontak seksual dan memperingatkan bahwa jumlah kasus dapat terus meningkat selama musim panas saat orang-orang menghadiri festival dan lainnya dan pertemuan besar.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa Monkeypox telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar, seperti halnya infeksi menular seksual yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," kata Penasehat WHO, David Heymann.

Memasuki hari Minggu kemarin, otoritas kesehatan masyarakat Eropa telah mengkonfirmasi sekitar 80 kasus di sembilan negara Eropa, bersamaan dengan AS, Kanada, dan Australia.

Baca juga: Asal Usul hingga Cara Pencegahannya, Ketahui Ini 5 Fakta Cacar Monyet

50 kasus lainnya yang turut diduga infeksi juga menunggu konfirmasi.

Di AS, pejabat kesehatan Massachusetts mengkonfirmasi kasus pertama penyakit itu di negara bagian tersebut pada Rabu lalu.

Pasien itu baru saja bepergian dari Kanada.

Seorang penduduk Kota New York pada akhir pekan lalu juga dinyatakan positif terkena virus yang menyebabkan Monkeypox.

Pusat Pengendalian Penyakit federal AS pun pada Sabtu lalu masih menyelidiki apakah penyakit itu memang benar ada.

Virus ini berasal dari hewan liar, termasuk hewan pengerat dan primata, namun kadang dapat berpindah ke manusia, dengan sebagian besar kasus dilacak di Afrika tengah dan barat.

Virus ini dapat menimbulkan gejala seperti demam, nyeri tubuh, kedinginan dan kelelahan.

Monkeypox kadang muncul di AS, termasuk pada tahun lalu, saat beberapa orang kembali ke AS setelah bepergian ke Nigeria.

Orang dengan kasus yang parah juga dapat mengalami ruam dan lesi berisi nanah di wajah, telapak tangan, dan bagian tubuh lainnya.

Virus ini tidak menyebar secara mudah diantara orang-orang, namun penularannya dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, luka cacar, menyentuh pakaian atau tempat tidur yang telah terkontaminasi dengan cairan atau luka, atau melalui droplet selama kontak tatap muka terus menerus.

Pejabat kesehatan AS telah menegaskan bahwa Monkeypox lebih sulit menyebar, sehingga lebih mudah untuk ditahan dibandingkan virus corona (Covid-19).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini