TRIBUNNEWS.COM - Eks kepala intelijen Inggris memprediksi Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan berhenti berkuasa pada tahun depan karena masalah kesehatan.
Sir Richard Dearlove, Kepala Dinas Intelijen Rahasia Inggris (MI6) dari 1999 hingga 2004, menyampaikan prediksinya itu dalam podcast One Decision pada Rabu lalu.
"Aku pikir dia akan pergi (lengser) pada tahun 2023. Tapi mungkin ke sanatorium, dari mana dia tidak akan muncul sebagai pemimpin Rusia," katanya, lapor SCMP.
Ia menilai sanatorium, fasilitas medis untuk perawatan penyakit jangka panjang ini akan menjadi cara mengeluarkan Putin dari kekuasaan tanpa kudeta.
Baca juga: Kepala Intel Ukraina Sebut Putin Lolos dari Upaya Pembunuhan: Dia Diserang Perwakilan Kaukasus
Baca juga: Rusia Cekal Hampir 1.000 Orang AS Masuk Wilayahnya, Ini Alasan Putin Cekal Aktor Morgan Freeman
Christo Grozev dari Bellingcat, seorang ahli keamanan Rusia, pekan lalu mengatakan pejabat keamanan Kremlin percaya perang di Ukraina "hilang arah" dan bahwa Putin kehilangan cengkeramannya pada kekuasaan.
Sementara itu, Kepala Intelijen Militer Ukraina, Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, mengatakan kepada Sky News bahwa Putin dalam kondisi psikologis dan fisik yang buruk.
Dilansir Newsweek, dalam wawancara itu Dearlove juga meramalkan bahwa rezim Rusia akan terpecah belah dalam 12 hingga 18 bulan ke depan karena sanksi Barat, konflik Ukraina, dan kinerja militer Rusia.
Komentar Dearlove menambah daftar panjang spekulasi mengenai kondisi kesehatan Presiden Rusia itu.
Kremlin sendiri belum berkomentar secara terbuka tentang hal tersebut sejak perang Ukraina.
Awal pekan ini, sutradara film Oliver Stone, mengatakan bahwa Putin telah berjuang mengatasi kanker.
"Ingat ini, Tuan Putin menderita kanker ini dan saya pikir dia menjilatnya," kata Stone, tanpa menyebutkan jenis kanker yang dideritanya.
Sutradara kawakan asal Amerika Serikat yang dikenal dengan film-film terkenal termasuk JFK, Scarface, dan Platoon, melakukan beberapa wawancara dengan Putin dari 2015 hingga 2017 tentang berbagai topik, lapor stasiun radio Inggris LBC pada Sabtu.
Namun, Stone belum bertemu Putin selama tiga tahun, menurut TDPel Media.
Christopher Steele, mantan pejabat intelijen di Inggris, baru-baru ini membuat komentar serupa dan mengatakan bahwa Putin meninggalkan pertemuan untuk menerima perawatan medis.
Baca juga: Ajudan Putin Sebut Barat Ingin Memperbudak Ukraina secara Finansial
Baca juga: Pengakuan Tentara Rusia yang Terpaksa Ikuti Perintah Putin: Saya Tidak Ingin Jadi Bagian dari Perang