TRIBUNNEWS.COM - Logo Starbucks dan Lengkungan Emas McDonald's sedang dibongkar di Rusia setelah kedua bisnis itu menarik diri dari negara tersebut karena perang di Ukraina.
Namun, orang Rusia masih mendapatkan makanan Amerika seperti burger dan pizza, karena Hard Rock Cafe, Sbarro termasuk di antara lebih dari puluhan perusahaan AS yang tetap menjalankan bisnis seperti biasa di Rusia.
Sebanyak 27 perusahaan yang berbasis di AS menentang seruan untuk keluar atau membatasi aktivitas mereka di Rusia, menurut penghitungan profesor manajemen Universitas Yale Jeffrey Sonnenfeld dan tim risetnya.
Hard Rock terus mengoperasikan Hard Rock Cafe di Moskow dan St. Petersburg, Rusia.
Pemasok makanan cepat saji lainnya, rantai pizza AS Sbarro, juga tetap bertahan.
Baca juga: Malu Negaranya Menginvasi Ukraina, Diplomat Rusia di PBB Mengundurkan Diri, Sempat Diminta Bungkam
Baca juga: Menteri Ekonomi Arab Saudi Sebut Sanksi Ekonomi Barat ke Rusia Aksi Sepihak
Beroperasi di Rusia sejak tahun 1997, perusahaan swasta tersebut menandatangani kesepakatan waralaba baru di Rusia pada tahun 2017.
Perusahaan ini telah bermitra dengan Horeca Band Group dan berencana untuk membuka lebih dari 300 restoran Sbarro di Rusia pada tahun 2027.
Bukan hanya rantai makanan yang "bergerak," menurut Sonnenfeld.
Pemilik layanan kencan online Match.com dan unit Tinder-nya terus melakukan bisnis di Rusia.
Eksekutif di perusahaan kencan tersebut mengatakan dalam panggilan pendapatan awal bulan ini, bahwa mereka memperkirakan akan kehilangan sekitar $10 juta pendapatan setiap kuartal selama perang Rusia di Ukraina berlanjut.
"Kinerja Eropa dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang mengurangi pendapatan di Rusia, Ukraina, dan beberapa negara terdekat lainnya," kata Gary Swidler, chief operating and financial officer Match.
Aplikasi kencan Bumble membuat keputusan yang berbeda.
Pada bulan Maret, platform jejaring sosial itu mengatakan akan menghentikan operasinya di Rusia dan menghapus aplikasinya dari Apple App Store dan Google Play Store di Rusia dan Belarus.
Perusahaan yang Masih Beroperasi di Rusia