Salah satu dokter yang menangani Liviah dan Ahli Hepatologi Transplantasi Pediatrik di Rumah Sakit Anak Cincinnati, Dr. Anna Peters mengatakan kemungkinan hubungan antara adenovirus dan Hepatitis pediatrik akut adalah hal yang 'tidak biasa'.
Karena virus biasanya tidak mempengaruhi organ hati anak-anak yang sehat.
Hepatitis Liviah juga dapat dikaitkan dengan virus corona (Covid-19), karena seperti yang disampaikan Dr. Peters, pemeriksaan darahnya menunjukkan antibodi Covid-19, meskipun Liviah belum pernah diuji untuk Covid-19 sebelumnya.
"Sangat mungkin bahwa Covid-19, adenovirus atau keduanya memicu respons imun yang menyerang hatinya, namaun sangat sulit untuk membuktikan penyebabnya," jelas Dr. Peters.
Liviah pun terlalu muda untuk divaksinasi Covid-19, sehingga dokter mengetahui bahwa vaksinasi tidak berkontribusi terhadap kemunculan Hepatitis ini.
Terlepas dari apa yang menyebabkan kondisi gagal hati Liviah, tes darahnya mengungkapkan bahwa Hepatitis telah merusak sel-sel hati gadis kecil itu.
Elizabeth pun diberitahu bahwa keluarganya harus merencanakan waktu yang lebih lama di rumah sakit selama momen Natal.
Hal itu karena dokter harus memastikan kondisi Liviah dan memantau perawatannya.
Keesokan paginya, Elizabeth mengatakan dirinya sangat penasaran dengan 'seberapa parah' kondisi Liviah sebenarnya.
"Ini begitu cepat, di mana segala sesuatu yang terjadi adalah bagian yang paling gila," kata Jack.
Perlombaan untuk mendapatkan organ hati baru
Apa yang dimulai sebagai kasus misterius Hepatitis Pediatrik akut ini menjadi mimpi buruk terburuk bagi setiap orang tua di dunia, termasuk pasangan Widders.
Karena mereka menyaksikan anak mereka yang selama ini tampak sehat dan bersemangat, kondisinya mulai memburuk.
Dr. Peters pun menjelaskan bahwa hati memiliki banyak pekerjaan yang dilakukan untuk tubuh, termasuk membuat protein penting, menjaga kadar gula darah stabil, membersihkan racun dan membantu proses pengobatan.