News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Ukraina Zelenskyy Kecam Rusia: Setuju Berunding Tapi Terus Lakukan Serangan

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam tindakan Rusia yang menyatakan keinginan untuk berunding tetapi terus melakukan serangan.

Zelenskyy mengatakan, Rusia pertama-tama menembak dan kemudian mereka mengatakan bahwa mereka siap untuk bernegosiasi. 

"Beginilah aksi teroris. Mereka mengatakan bahwa kami (Rusia) tidak dapat melihat Anda di NATO, dan kemudian mereka menembak kami dan mereka merebut tanah kami. Inilah yang dilakukan teroris selama ini," kata Zelensyky di webinar yang diselenggarakan FPCI pada Jumat (27/5/2022).

Presiden Zelenskyy mengatakan ketika Rusia memutuskan untuk berhenti menjadi teroris dan mengakui kesalahan berdarah yang telah mereka lakukan, maka Ukraina bersedia untuk bernegosiasi.

Presiden Zelenskyy mengutuk tindakan Presiden Putin dan menekankan bahwa Ukraina tidak akan pernah menyerah berperang melawan Rusia.

“Ini bukan sekadar agresi dari suatu negara, tetapi ini adalah perampokan paksa terhadap suatu wilayah. (Rusia) tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa hukuman,” ujarnya

Zelenskyy mengatakan selama tiga bulan, pesawat militer Rusia telah terbang di atas langit Ukraina. 

Rusia juga telah menghancurkan hampir 2000 institusi pendidikan dan menyerang gereja, masjid, dan tempat-tempat keagamaan lainnya.

Baca juga: Dino Patti Djalal Akan Bicara dari Hati ke Hati Bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

"Baru kemarin, Karkhiv, salah satu kota kami, memiliki 9 korban. Salah satunya adalah seorang anak kecil, ayahnya dipukul dan ibunya terluka parah. Inilah kenyataan yang kami hadapi sejak 24 Februari," ujarnya.

Zelenskyy menegaskan, rakyat Ukraina ingin tinggal di negaranya sendiri.

Dia juga menegaskan, Ukraina tidak ingin wilayah siapa pun dan tidak menginginkan apa pun dari siapa pun.

"Kami tidak akan berperang ke tanah negara lain,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa Ukraina menyesalkan bahwa tidak ada kemajuan substansial dalam negosiasi damai dengan Rusia dan menegaskan kembali keinginan Ukraina untuk bernegosiasi untuk mengakhiri krisis kemanusiaan dan hidup damai di tanah air mereka sendiri.

“Saya tidak dapat melihat kemajuan substansial. Saya belum menerima tanggapan substansial dari mereka (Rusia) atas proposal untuk menghentikan perang ini sejak awal negosiasi," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-93, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

"Hanya ada satu alasan saya ingin melanjutkan negosiasi– agar krisis kemanusiaan bisa berhenti, dan kita bisa kembali ke tanah kita sendiri,” lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini