News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Salahkan Pihak Barat Sebagai Penyebab Krisis Pangan Global

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rusia menyatakan bersedia membuka blokade jalur laut bagi kapal pengangkut pangan asal Ukraina. Rusia Salahkan Pihak Barat sebagai Penyebab Krisis Pangan Global

Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev mengatakan sekitar 70 kapal asing dari 16 negara berada di enam pelabuhan di Laut Hitam, termasuk Odesa, Kherson dan Mykolaiv. Namun Mizintsev tidak merinci berapa banyak kapal yang mungkin siap membawa bahan pangan.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan negaranya siap menyepakati pembukaan koridor yang aman, namun masalahnya bagaimana memastikan agar Rusia tidak melanggar perjanjian mengenai pembukaan koridor tersebut.

“Masalahnya bagaimana memastikan bahwa Rusia tidak akan melanggar perjanjian tentang jalur aman dan kapal militernya tidak akan menyelinap ke pelabuhan dan menyerang Odesa,” ungkap Kuleba.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan Putin menggunakan alasan krisis pangan untuk membebaskan Rusia dari sanksi yang dikenakan pihak Barat.

“(Putin) berusaha untuk meminta tebusan dari dunia dengan menuntut beberapa sanksi dicabut sebelum mengizinkan pengiriman gandum Ukraina untuk dilanjutkan. Dia pada dasarnya mempersenjatai kelaparan dan kekurangan makanan di antara orang-orang termiskin di seluruh dunia.” kata Truss.

Baca juga: Vladimir Putin Senang Perusahaan Asing Tinggalkan Rusia: Terima Kasih Tuhan

Rusia Siap Berkontribusi Mengatasi Krisis Pangan Internasional

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada Kamis (26/5/2022) mengadakan diskusi untuk membantu meringankan krisis pangan internasional.

Dikutip dari reuters, Jumat (27/5/2022) pihak Kremlin menuturkan, krisis pangan internasional dapat teratasi jika Barat mencabut sanksi.

"Vladimir Putin menekankan Federasi Rusia siap memberikan kontribusi signifikan untuk mengatasi krisis pangan melalui ekspor biji-bijian dan pupuk, asalkan pembatasan bermotif politik dari Barat dicabut," kata Kremlin.

Di sisi lain, Gedung Putih mengatakan tidak ada pembicaraan yang diadakan tentang pelonggaran sanksi terhadap Rusia untuk mengamankan ekspor biji-bijian.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis malam, Draghi mengambil inisiatif untuk berdiskusi dengan pemimpin Rusia itu.

"Saya merasa itu adalah tugas saya untuk mengambil (inisiatif ini) karena gawatnya krisis kemanusiaan yang dapat mempengaruhi orang-orang termiskin di dunia," kata Draghi.

Putin mengatakan kepadanya bahwa krisis pangan adalah kesalahan sanksi yang diberikan barat.

"Saya tertarik pada masalah yang lebih jelas dan lebih kecil, yaitu mencoba melihat apakah kita dapat membuka blokir biji-bijian dalam jumlah besar ini di pelabuhan Ukraina di Laut Hitam," imbuhnya.

Draghi juga berencana mengadakan diskusi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengenai masalah ini.

Seperti diketahui, blokade pelabuhan di Ukraina oleh Rusia telah mencegah pengiriman biji-bijian, di mana kedua negara merupakan eksportir utama.

Konflik tersebut memicu krisis pangan global dengan membuat harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk melonjak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini