Diantaranya termasuk Gubernur Texas Greg Abbott, Senator John Cornyn, dan produsen senapan yang digunakan dalam serangan Uvalde.
Dalam pidatonya, Trump juga menyerukan adanya perubahan dalam pendekatan terhadap kesehatan mental.
Sebelum Trump berbicara, Senator Texas Ted Cruz menyalahkan penembakan massal terutama pada ayah yang tidak hadir, minimnya kehadiran di gereja, media sosial, dan video game.
Sementara itu, di luar venue NRA, ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk melakukan protes.
Mereka memegang papan bertuliskan "NRA bunuh anak", "lindungi anak-anak bukan senjata", dan memegang salib serta foto korban penembakan.
Polisi Mengaku Salah
Pejabat tinggi keamanan mengaku polisi membuat keputusan yang salah, karena tidak segera menyerbu ruang kelas sekolah dasar di Uvalde, Texas saat pria bersenjata menembaki 19 orang di dalamnya.
Dilansir Reuters, pihak berwenang pada Jumat (27/5/2022) mengatakan, anak-anak di dalam lokasi penembakan menelepon 911 belasan kali untuk meminta polisi segera bertindak.
Sayangnya, sekitar 20 petugas menunggu di lorong hampir satu jam sebelum masuk ke TKP dan melumpuhkan pelaku.
Setidaknya dua anak melakukan beberapa panggilan darurat dari dua ruang kelas empat yang bersebelahan, setelah Salvador Ramos (18) masuk dengan senapan semi-otomatis AR-15 dan melancarkan penembakan.
Hal ini disampaikan Kolonel Steven McCraw, direktur Departemen Texas Keamanan publik.
Ramos, yang pergi ke Sekolah Dasar Robb dari rumahnya setelah menembak dan melukai neneknya, terus membunuh 19 anak dan dua guru.
"Dia (pelaku) di ruangan 112," bisik seorang gadis di telepon pada pukul 12.03, lebih dari 45 menit sebelum tim taktis yang dipimpin Patroli Perbatasan AS akhirnya menyerbu masuk dan mengakhiri penembakan.
Baca juga: Suami Korban Penembakan Texas Meninggal setelah Kunjungi Memorial Istri, Tiba-tiba Jatuh saat Duduk
Baca juga: Keterangan Ibu dari Pelaku Penembakan Sekolah di Texas: Kaget, Sebut Putranya Bukan Anak yang Kejam
Komandan di tempat, kepala departemen kepolisian distrik sekolah di Uvalde, Texas, percaya pada saat itu bahwa Ramos dibarikade di dalam dan anak-anak tidak dalam bahaya.
Sehingga ia memberikan waktu kepada polisi untuk bersiap, kata McCraw.
"Dari melihat ke belakang di mana saya duduk sekarang, tentu saja itu bukan keputusan yang tepat," kata McCraw.
"Itu keputusan yang salah, titik."
Gubernur Gregg Abbott, seorang Republikan dan pendukung hak-hak senjata, mengaku marah dengan tindakan polisi tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)