News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Donald Trump Minta AS Prioritaskan Keamanan Sekolah Dibanding Bantuan ke Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden Donald Trump berbicara kepada para pendukungnya pada rapat umum pada 02 April 2022 di dekat Washington, Michigan.

Diantaranya termasuk Gubernur Texas Greg Abbott, Senator John Cornyn, dan produsen senapan yang digunakan dalam serangan Uvalde.

Dalam pidatonya, Trump juga menyerukan adanya perubahan dalam pendekatan terhadap kesehatan mental.

Seorang wanita memeluk seorang gadis saat mereka menangis saat berjaga untuk para korban penembakan massal di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas pada 25 Mei 2022. - Komunitas Latino Uvalde yang erat didera kesedihan Rabu setelah seorang remaja di pelindung tubuh berbaris ke sekolah dan membunuh 19 anak-anak dan dua guru, dalam kekerasan senjata mematikan terbaru di AS. (Photo by CHANDAN KHANNA / AFP) (AFP/CHANDAN KHANNA)

Sebelum Trump berbicara, Senator Texas Ted Cruz menyalahkan penembakan massal terutama pada ayah yang tidak hadir, minimnya kehadiran di gereja, media sosial, dan video game.

Sementara itu, di luar venue NRA, ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk melakukan protes.

Mereka memegang papan bertuliskan "NRA bunuh anak", "lindungi anak-anak bukan senjata", dan memegang salib serta foto korban penembakan.

Polisi Mengaku Salah

Pejabat tinggi keamanan mengaku polisi membuat keputusan yang salah, karena tidak segera menyerbu ruang kelas sekolah dasar di Uvalde, Texas saat pria bersenjata menembaki 19 orang di dalamnya.

Dilansir Reuters, pihak berwenang pada Jumat (27/5/2022) mengatakan, anak-anak di dalam lokasi penembakan menelepon 911 belasan kali untuk meminta polisi segera bertindak. 

Sayangnya, sekitar 20 petugas menunggu di lorong hampir satu jam sebelum masuk ke TKP dan melumpuhkan pelaku.

Setidaknya dua anak melakukan beberapa panggilan darurat dari dua ruang kelas empat yang bersebelahan, setelah Salvador Ramos (18) masuk dengan senapan semi-otomatis AR-15 dan melancarkan penembakan.

Hal ini disampaikan Kolonel Steven McCraw, direktur Departemen Texas Keamanan publik.

Ramos, yang pergi ke Sekolah Dasar Robb dari rumahnya setelah menembak dan melukai neneknya, terus membunuh 19 anak dan dua guru.

"Dia (pelaku) di ruangan 112," bisik seorang gadis di telepon pada pukul 12.03, lebih dari 45 menit sebelum tim taktis yang dipimpin Patroli Perbatasan AS akhirnya menyerbu masuk dan mengakhiri penembakan.

Bunga ditempatkan pada peringatan darurat di depan Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, pada 25 Mei 2022. Penembakan okeh seorang remaja menewaskan 19 anak-anak dan dua guru, dalam ketegangan terbaru kekerasan senjata mematikan di AS. (AFP)

Baca juga: Suami Korban Penembakan Texas Meninggal setelah Kunjungi Memorial Istri, Tiba-tiba Jatuh saat Duduk

Baca juga: Keterangan Ibu dari Pelaku Penembakan Sekolah di Texas: Kaget, Sebut Putranya Bukan Anak yang Kejam

Komandan di tempat, kepala departemen kepolisian distrik sekolah di Uvalde, Texas, percaya pada saat itu bahwa Ramos dibarikade di dalam dan anak-anak tidak dalam bahaya.

Sehingga ia memberikan waktu kepada polisi untuk bersiap, kata McCraw.

"Dari melihat ke belakang di mana saya duduk sekarang, tentu saja itu bukan keputusan yang tepat," kata McCraw.

"Itu keputusan yang salah, titik."

Gubernur Gregg Abbott, seorang Republikan dan pendukung hak-hak senjata, mengaku marah dengan tindakan polisi tersebut.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini