News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Mulai Kepung Sievierodonetsk, Pasukan Ukraina Terancam Mundur Demi Menghindari Penangkapan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di kota kecil Sievierodonetsk, Oblast Lugansk, pada 27 Februari 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mulai mengepung wilayah Sievierodonetsk.

Pasukan Ukraina pun mungkin harus mundur dari pos terakhirnya di wilayah Luhansk.

Hal ini dilakukan demi menghindari penangkapan oleh militer Rusia.

Skenario ini muncul di saat pasukan Rusia mengalami kemajuan di wilayah Ukraina timur, setelah tiga bulan perang.

Dilansir Reuters, penarikan pasukan Ukraina akan membuka jalan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin merebut wilayah Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur secara penuh. 

Diketahui Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur adalah dua daerah yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas.

Baca juga: Rusia Pamerkan Rudal Zirkon yang Dapat Tempuh Jarak 1.000 Km, Putin Klaim Senjatanya Tak Tertandingi

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api skala besar di sebuah gudang makanan di Severodonetsk, wilayah Luhansk, yang hancur setelah penembakan Rusia. (STR / Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina / AFP)

Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan pasukan Rusia telah memasuki Sievierodonetsk, kota terbesar di Donbas yang masih dalam genggaman Ukraina.

Mereka mengalami kemajuan setelah berusaha menjebak pasukan Ukraina di kota itu selama berhari-hari.

"Kami akan memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mempertahankan diri. Namun, mungkin saja agar tidak dikepung, kami harus mundur," kata Gaidai di Telegram.

Gaidai mengatakan 90 % bangunan di Sievierodonetsk rusak, dengan 14 gedung tinggi hancur dalam penyerangan terbaru.

Kendati demikian, lapor Al Jazeera, Gaidai membantah klaim Rusia bahwa kota timur Severodonetsk telah berhasil dikepung.

"Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang, seperti yang diprediksi para analis. Kami akan memiliki kekuatan dan sarana yang cukup untuk membela diri," tulis Haidai.

Berbicara kepada televisi Ukraina, Gaidai mengatakan ada sekitar 10.000 tentara Rusia yang berbasis di wilayah tersebut dan mereka "berusaha untuk mendapatkan keuntungan ke segala arah yang mereka bisa".

Proksi separatis Rusia mengatakan, mereka menguasai Lyman, pusat kereta api di sebelah barat Sievierodonetsk.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini