Kendati demikian, negara ini tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif, malah melaporkan jumlah pasien gejala demam diduga Covid-19.
Para ahli mengatakan angka-angka itu mungkin tidak dilaporkan dan menyulitkan penilaian skala situasi.
Sebuah video yang dirilis KCNA menunjukkan sekelompok pejabat mengenakan pakaian pelindung dan masker medis membawa kotak dengan tanda-tanda yang mengatakan "pembawa spesimen" atau "bakteri, penguji virus."
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen informasi yang terkandung dalam video tersebut.
"Pejabat mengumpulkan sampel dari orang-orang yang menunjukkan demam dan menguji minuman yang diproduksi di pabrik air di Pyongyang untuk memastikan mereka bersih dan aman," kata Jo Chol Ung, wakil kepala Pusat Kebersihan dan Anti-epidemi Kota Pyongyang dalam video.
Dilansir NK News, media pemerintah merekomendasikan sejumlah pengobatan untuk mengatasi wabah Covid-19 sejak virus ini merebak.
Mayoritas media mengimbau masyarakat yang diduga terinfeksi untuk mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dan obat tradisional saat karantina.
Salah satunya yakni minum air garam untuk meredakan gejala.
Korea Utara menyatakan virus itu sebagian besar mirip dengan "flu biasa" dan bahwa wabah itu "ditekan dan dikendalikan secara stabil" minggu lalu.
(Tribunnews/Yurika/Ika Nur Cahyani)