Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, ROMA – Memanasnya sanksi perang yang dilayangkan ke Rusia telah membuat sejumlah destinasi wisata Eropa menghadapi kerugian.
Hal ini terjadi setelah Putin membalas sanksi tersebut dengan menangguhkan fasilitasi visa antara Rusia dengan anggota Uni Eropa yang tidak bersahabat.
Tak sampai disitu, Putin juga turut mengeluarkan aturan travel advisory yang mendesak orang Rusia agar tidak bepergian ke negara-negara Eropa yang dianggap berbahaya.
Baca juga: Perusahaan Energi Jerman Setuju Bayar Gas Sesuai Keinginan Rusia
Imbas dari aturan tersebut kini sejumlah negara ikut terancam merugi lantaran sektor perhotelan dan pariwisata sepi akan kunjungan pelancong Rusia.
Yunani misalnya semenjak Putin melayangkan sanksi balasan, keberadaan pelancong Rusia yang berwisata ke negeri para dewa ini berkurang drastis dari tahun sebelumnya.
Dimana pada tahun 2021 lalu pelancong Rusia telah menyumbang 1,1 persen dari pendapatan pariwisata Yunani.
Bahkan berkat kunjungan tersebut sektor pariwisata Yunani berhasil rebound hingga 60 persen dari periode sebelumnya. Namun setelah Putin melarang warga negaranya untuk berlibur ke Yunani, kini sektor pariwisata negara ini kembali sepi pengunjung.
“Yunani tidak hanya melihat kedatangan orang Rusia. Di hotel kami, orang Rusia telah digantikan oleh pelanggan terutama dari pasar Inggris,” kata Manolis Elpidis, manajer umum di Atlantica Caldera Palace di Kreta.
Baca juga: Uni Eropa Bertekad Lemahkan Pendapatan Rusia, 90 Persen Negara UE Putus Impor Minyak dari Moskow
Melihat situasi pariwisata yang melemah membuat pemerintah berencana untuk menyuntikan 71 juta euro atau 76,2 juta dolar AS hanya untuk mensubsidi pariwisata domestik, serta 31 juta euro untuk menyokong industri peralatan rumah tangga yang berpenghasilan rendah.
Kondisi serupa juga dialami oleh Turki, meski negara satu ini tak ikut menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia namun karena sejumlah embargo yang dilayang Uni Eropa telah memberikan dampak negatif bagi sektor pariwisata Turki.
Dilansir dari Aljazeera, jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Turki pada tahun lalu mencapai empat juta pengunjung, namun semenjak Rusia ramai dijatuhi sanksi invasi pendapatan pariwisata Turki merugi sebesar 3-4 miliar dolar AS.
“Alasannya sanksi telah menumpulkan daya beli Rusia sehingga berimbas pada menurunkan perkiraan pendapatan Turki yang berharap enam juta di tahun ini,” ujar juru bicara pemerintah Turki.
Meski kondisi pariwisata di sejumlah negara Eropa tengah melemah, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat pemerintah Siprus, untuk merayu nomaden digital dan para pebisnis dari Rusia dan Ukraina untuk bermarkas ke negaranya.
Dengan menawarkan pajak penghasilan yang lebih rendah. Fiona Mullen, konsultan Sapienta Economic memprediksi negara pulau di Laut Tengah ini dapat menarik para pebisnis Rusia sebanyak 4,8 persen. Mengingat hubungan baik yang terjalin antara Rusia dengan Siprus selama beberapa tahun terakhir.