News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gedung Putih: Sistem Roket yang Dikirim ke Ukraina Tidak Dimaksudkan untuk Menyerang di Dalam Rusia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi/ Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), M142 buatan AS. Sistem roket canggih yang dikirim AS untuk Ukraina bukan dimaksudkan untuk melakukan serangan di dalam Rusia.

Tetapi serangan balasannya belum berlanjut karena pasukan Ukraina membutuhkan waktu untuk mengasimilasi peralatan militer Barat, kata seorang pensiunan komandan NATO.

Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)

"Tank dan kendaraan lapis baja membutuhkan tahap awal pelatihan pribadi dan pelatihan tim untuk pengemudi, penembak, reloader dan komandan," kata Letnan Jenderal Konstantinos Loukopoulos, yang telah mengajar perang tank di akademi militer di Kyiv dan Moskow.

"Mereka membutuhkan pelatihan taktis, termasuk uji tembak dan latihan, yang tidak dapat dilakukan dalam beberapa minggu."

"Siklus pelatihan setidaknya enam bulan, dan itu tidak berubah di masa perang."

"Setelah ilusi Presiden Rusia Vladimir Putin tentang memenangkan perang dalam 96 jam, ilusi dimulai di sisi Barat," tambahnya.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, dan Republik Ceko termasuk di antara mereka yang telah menjanjikan berbagai jenis persenjataan dan artileri, dan itu memperumit masalah, kata Loukopoulos.

Misalnya, dari 90 artileri howitzer M777 yang dikirim oleh AS ke Ukraina, sekitar 18 telah dikuasai, katanya.

Ia menambahkan bahwa tidak diketahui berapa banyak dari 12 atau 14 howitzer self-propelled César yang dikirim oleh Prancis yang digunakan.

"Bagi Ukraina untuk menguasai senjata dari Barat dan membuatnya operasional, membentuk unit yang tepat, dan melatih mereka, perlu delapan, sembilan bulan."

"Mereka tidak dapat menarik unit aktif dari depan untuk melatih mereka," kata Loukopoulos.

Itulah jarak waktu, menurut Loukopoulos, di mana Putin harus memenangkan perang di lapangan dan mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan.

"Di bawah keseimbangan kekuatan saat ini, tren umum berpihak pada Rusia."

"Saat ini tidak ada yang bisa mengubah itu," katanya.

"Setelah beberapa bulan, dengan pelatihan unit cadangan, mungkin ada serangan balasan strategis dari Ukraina yang bisa mengusir Rusia."

Loukopoulos yakin ini kemungkinan bisa dilakukan oleh Ukraina yang merebut wilayah Rusia yang bisa ditukar dengan wilayahnya sendiri dalam negosiasi.

"Dapatkah Ukraina menciptakan fakta di lapangan untuk melawan keuntungan Rusia? Saat ini mereka tidak bisa," katanya.

"Suka atau tidak, Rusia memiliki inisiatif politik dan militer."

"Barat bereaksi terhadap apa yang dilakukan Putin."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini