Sejauh ini, Ukraina enggan mengumumkan berapa banyak korban jiwa tentaranya akibat perang.
Ukraina dan Rusia kerap merilis klaim jumlah korban tewas di pihak lawan.
Namun, klaim dari kedua pihak tersebut diyakini dibesar-besarkan untuk alasan kehumasan.
Klaim-klaim itu tidak bisa diverifikasi secara independen.
Seiring pertempuran di Donbass, gencarnya gempuran Rusia membuat pihak Ukraina diyakini menderita kerugian semakin besar.
Baca juga: Inggris Kirim Senjata Peluncur Roket M270 ke Ukraina untuk Bantu Hadapi Rusia
Baca juga: Senjata AS Ini yang Bikin Putin Kalap, Sistem Roket Himars Bisa Sebabkan Pasukan Rusia Kocar-kacir
Kehilangan pasukan Ukraina terlihat dari semakin banyaknya kuburan baru.
Di Zhytomyr, sekitar 140 kilometer barat ibu kota Kiev, sebuah kuburan telah menampung 40 jasad tentara selama 100 hari perang.
Salah satu tentara yang belakangan dimakamkan di situ adalah Kolonel Oleksandr Makachek.
Kolonel Makhachek terbunuh di Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk, tempat pasukan Rusia dan separatis tengah memfokuskan gempuran ke kota Sievierodonetsk dan Lysychansk. Ia terbunuh pada 30 Mei 2022.
Segera setelah merampungkan penguburan Makhachek, petugas kuburan menyiapkan pemakaman lain, menunjukkan cepatnya tentara Ukraina berguguran di front Donbass.
Di dekat kuburan Makhachek, nisan lain milik Viacheslav Dvornitskyi menunjukkan tanggal kematian 27 Mei 2022.
Nisan-nisan lain menunjukkan para serdadu yang terbunuh dalam jangka waktu berdekatan, 5, 7, 9, 10 Mei.
Kesibukan dan pemandangan serupa juga terdapat di kuburan-kuburan lain di Zhytomyr dan kota-kota serta desa-desa lain.
Di antara tentara yang menghadiri pemakaman Makhachek pada Jumat (3/6/2022) lalu adalah Jenderal Viktor Muzhenko, kepala staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina hingga 2019.