Jenderal Muzhenko memperingatkan bahwa jatuhnya korban jiwa di pihak Ukraina bisa bertambah buruk.
“Ini adalah salah satu momen kritis dalam perang, tetapi ini bukan puncaknya,” kata Muzhenko kepada Associated Press.
“Ini adalah konflik paling signifikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Itu menjelaskan mengapa jatuhnya korban sangat besar. Untuk meredam jatuhnya korban, sekarang Ukraina perlu senjata kuat yang bisa menandingi atau bahkan melampaui persenjataan Rusia,” lanjutnya.
Konsentrasi serangan artileri Rusia di front Donbass diyakini menjadi sebab banyaknya korban jiwa di pihak Ukraina.
Letjen Ben Hodges, purnawirawan mantan komandan pasukan Amerika Serikat (AS) di Eropa, mendeskripsikan strategi Rusia sebagai “pendekatan atrisi Abad Pertengahan.”
Atrisi yang dimaksud Hodges adalah pengikisan kekuatan lawan secara terus-menerus.
Menurutnya, AS, Inggris Raya, dan negara-negara Barat lain mesti segera mengirimkan persenjataan berat untuk menghancurkan baterai-baterai artileri Rusia.
“Pertempuran ini jauh lebih mematikan dibanding apa yang kita lihat selama lebih dari 20 tahun di Irak dan Afghanistan, di situ kita tidak menyaksikan jumlah (korban) seperti ini,” kata Letjen Hodges.
(Tribunnews.com/Yurika)