News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laut China Selatan

China Dilaporkan Diam-diam Bangun Pangkalan Militer di Kamboja

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China, Xi Jinping, saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan, 2018 silam. Saat ini China mengerahkan alat canggih untuk memantau aktivitas di Laut China Selatan.

Hal ini diungkapkan pejabat AS dan sekutu yang mengetahui masalah tersebut.

Beijing dan Phnom Penh membantah laporan itu.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengecam laporan tersebut dan menyebutnya hoaks.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan China pada saat itu juga mengecam "rumor" tersebut dan mengatakan China hanya membantu pelatihan militer dan peralatan logistik.

Dikutip dari Russia Today, Washington Post dalam laporannya menulis upacara peletakan batu pertama di Pangkalan Angkatan Laut Ream akan berlangsung pada Kamis. 

Sumber mengklaim bahwa Beijing akan mengkonfirmasi keterlibatannya dalam perluasan fasilitas Kamboja selama acara tersebut, tetapi akan tetap diam tentang rencana militer China.

Untuk menjaga kerahasiaan, delegasi asing yang mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut Ream hanya diizinkan mengakses sejumlah lokasi tertentu di dalam kompleks, sementara pasukan China di sana mengenakan seragam Kamboja atau pakaian sipil untuk menghindari kecurigaan, sumber tersebut mengklaim.

Foto yang diambil pada 19 Maret 2014 menunjukkan kapal Penjaga Pantai China (atas) dan kapal pasokan Filipina terlibat dalam stand off saat kapal Filipina berusaha mencapai Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang diklaim oleh kedua negara. (AFP)

Baca juga: Beda dengan Candi Borobudur, Angkor Wat di Kamboja Gratis untuk Warga Lokal

Baca juga: Mentan: China Ingin Impor Beras Indonesia 2,5 Juta Ton

Beijing dan Phnom Penh berusaha merahasiakan proyek itu karena khawatir dengan reaksi balik di Kamboja karena konstitusi melarang menjadi tuan rumah pangkalan militer negara lain, kata pejabat itu.

Sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, Phnom Penh juga tidak ingin dipandang sebagai "pion" China, tambahnya.

Kedutaan Kamboja di AS menolak klaim pejabat anonim tersebut, dan menilai "tuduhan tak berdasar yang dimotivasi untuk membingkai citra Kamboja secara negatif."

Kementerian Luar Negeri China tidak menanggapi permintaan komentar Washington Post.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini