Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Pemerintah Rusia menunda perbaikan kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia yang mengakibatkannya gagal berlayar.
Diluncurkan tahun 1985 silam, kapal Admiral Kuznetsov merupakan satu-satunya kapal induk kebanggaan Angkatan Laut Rusia.
Sejak awal dirilis, kapal penjelajah dirancang untuk membantu tugas-tugas militer Rusia seperti membantu logistik selama pertempuran, mengirimkan armada serangan untuk udara ke musuh, serta mendukung operasi pendaratan personil Angkatan Udara Rusia.
Namun pada Desember 2019 silam, kapal ini mengalami kebakaran hebat hingga melahap area kapal seluas 500 meter persegi dan merusak beberapa kabel tenaga listrik. Tak hanya itu kebakaran tersebut juga menewaskan satu orang prajurit dan 12 lainnya mengalami luka berat.
Baca juga: Kapal Induk Cina Liaoning Unjuk Gigi ke Pasifik Barat di Depan Jepang dan AS
Sejak insiden kebakaran tersebut kapal induk Admiral Kuznetsov harus menjalani reparasi, namun untuk tahun ini perbaikan Kuznetsov mengalami penundaan perbaikan.
Mengutip seorang sumber pertahanan Rusia, penundaan ini terjadi karena adanya cacat dalam pekerjaan dan membuat kapal induk ini gagal berlayar sesuai rencana.
Dilansir dari Reuters, aktivitas reparasi nantinya akan kembali dimulai pada 2023, dengan begitu Kuznetsov dapat kembali beroperasi seperti semula di tahun 2024 mendatang.
Baca juga: PM Jepang Resmikan Kapal Induk Pertama di Dunia yang Angkut & Cairkan Hidrogen dari Pelabuhan Kobe
“Satu-satunya kapal induk Rusia, Laksamana Kuznetsov, mengalami penundaan perbaikan lagi dan tidak akan masuk kembali ke layanan paling cepat 2024,” ujar kata sumber pertahanan Rusia.
Meski kecanggihan kapal induk ini masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan kapal milik Amerika Serikat, namun kapal Admiral Kuznetsov yang memiliki bobot 58.000 ton dan panjang 304,5 meter ini dapat melaju kencang dengan kecepatan 200.000 tenaga kuda.
Sementara dari segi fasilitas kapal induk ini pun mampu mengangkut 24-26 jet tempur dan 12 helikopter, untuk membantu melakukan serangan udara Admiral Kuznetsov bahkan dipersenjatai dengan sistem rudal anti-kapal P-700 Granit dan rudal 3K95 Kinzhal.