TRIBUNNEWS.COM - China akan berjuang untuk menghentikan Taiwan dalam mendeklarasikan kemerdekaan, Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe bersumpah pada hari Minggu (12/6/2022).
Pernyataan itu adalah "salvo" terbaru dalam perang kata-kata yang berkembang antara China atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri tetapi dipandang Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Serangan udara China yang sering diluncurkan di dekat Taiwan telah meningkatkan suhu diplomatik, dan pada hari Sabtu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menuduh Beijing mengganggu stabilitas aktivitas militer dalam pidatonya di KTT keamanan Dialog Shangri-La.
Wei Fenghe membalas dalam pidato di acara yang sama, dengan mengatakan Beijing tidak punya pilihan selain melawan jika ada upaya memisahkan Taiwan dari China.
"Kami akan berjuang dengan segala cara, dan kami akan berjuang sampai akhir," katanya sebagaimana dikutip Channel News Asia.
Baca juga: Menhan Australia dan China Bertemu untuk Pertama Kalinya setelah Tiga Tahun Hubungan Memanas
Baca juga: China Dilaporkan Ancam Memulai Perang Jika Taiwan Nekat Deklarasikan Kemenangan
"Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad dan kemampuan angkatan bersenjata China untuk menjaga integritas teritorialnya."
"Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik," tambahnya.
Wei Fenghe pada hari Minggu juga menyinggung hubungan China dengan AS.
Dia mengatakan keputusan berada di tangan AS untuk meningkatkan hubungan bilateral.
Mengulangi beberapa kali pada pertemuan keamanan bahwa China hanya mencari perdamaian dan stabilitas, dan bukan agresor, dia meminta AS untuk memperkuat solidaritas serta menentang konfrontasi.
Dia mengatakan China dengan tegas menolak "penodaan, tuduhan, dan bahkan ancaman AS" dalam pidato Lloyd Austin pada hari Sabtu.
Dia meminta AS berhenti untuk mencoreng dan mencampuri urusan dalam negeri China.
"Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China," kata Wei Fenghe.
"Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu," tambahnya.
Baca juga: China Dukung Pembicaraan Damai Rusia dengan Ukraina dan Menentang Sanksi terhadap Moskow
Baca juga: Ekspor China Langsung Melonjak Setelah Pembatasan Covid.Dilonggarkan