Pada hari Sabtu, Lloyd Austin mengatakan telah terjadi peningkatan mengkhawatirkan dalam jumlah pertemuan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan negara lain.
Dia menambahkan bahwa AS akan mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.
Berbagai Sengketa
Ketegangan di Taiwan telah meningkat khususnya karena meningkatnya serangan pesawat militer China ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) pulau itu.
Presiden Joe Biden, saat kunjungan ke Jepang bulan lalu, tampaknya telah melanggar kebijakan AS selama beberapa dekade dalam menanggapi sebuah pertanyaan.
Joe Biden mengatakan Washington akan membela Taiwan secara militer jika diserang oleh China.
Gedung Putih sejak itu bersikeras kebijakan "ambiguitas strategis" mengenai apakah akan campur tangan atau tidak dalam konflik antara China dan Taiwan.
Perselisihan tersebut hanyalah yang terbaru antara Washington dan Beijing, yang telah bentrok dalam segala hal mulai dari Laut Cina Selatan hingga hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang.
Klaim ekspansif China atas laut, yang dilalui perdagangan pengiriman triliunan dolar setiap tahun, telah memicu ketegangan dengan negara pengklaim saingannya, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Baca juga: Perkuat Militer Taiwan, Amerika Setujui Penjualan Suku Cadang Kapal Perang Senilai 120 Juta Dolar AS
Baca juga: China: AS Akan Bayar Harga Yang Tak Tertahankan, Jika Salah Langkah Soal Taiwan
China, yang klaim historisnya ditolak dalam keputusan penting Den Haag 2016, telah dituduh menerbangkan pesawatnya dan berlayar dengan kapalnya dekat dengan garis pantai penuntut saingan, dan mencegat pesawat patroli di wilayah udara internasional dengan cara yang berbahaya.
Wei Fenghe bersikeras pada hari Minggu bahwa China menghormati kebebasan navigasi di laut, dan menyerang Washington secara terselubung.
"Beberapa kekuatan besar telah lama mempraktikkan hegemoni navigasi dengan dalih kebebasan navigasi," katanya.
"Ini telah melenturkan otot-ototnya dengan mengirim kapal perang dan pesawat tempur mengamuk di Laut Cina Selatan."
AS dan China juga berselisih mengenai invasi Rusia ke Ukraina, dengan Washington menuduh Beijing memberikan dukungan diam-diam untuk Moskow.