Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Asosiasi Industri Petrokimia Korea Selatan mengumumkan adanya penurunan pengiriman harian pada produk petrokimia sebesar 90 persen.
Hal tersebut imbas adanya aksi mogok kerja yang dilakukan pengemudi truk di negara itu.
Penurunan pengiriman terjadi setelah pabrik petrokimia cabang Ulsan kesulitan mencari truk kargo untuk mengangkut pesanan ke pelanggan.
Baca juga: Pengemudi Truk Kargo di Korea Selatan Mogok Kerja, Pengusaha Dibuat Merugi Miliaran Won
Sebelum memangkas pengiriman, pabrik ini biasa menyuling salah satu produk bahan bakar fosilnya yaitu minyak mentah sebanyak 74.000 ton.
Namun setelah adanya aksi mogok kerja, per Senin (13/6/2022) pabrik Petrokimia terpaksa memotong semua produksinya, demi menghindari penuhnya gudang produksi di tengah menipisnya stok petrokimia di pasar global.
"Tindakan kolektif Solidaritas Pengemudi Truk Kargo untuk menolak transportasi menyebabkan kerugian pada kompleks petrokimia utama di Ulsan, Yeosu dan Daesan," kata Asosiasi Industri Petrokimia Korea dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Channel News Asia, aksi mogok kerja ini dilakukan oleh para pengemudi truk sebagai bentuk protes terhadap pemerintah pusat yang gagal menangani lonjakan inflasi yang kini tembus 4,8 persen. Hal tersebut lantas mengerek naiknya bahan bakar minyak (BBM) melampaui 2.070 won per liter.
Baca juga: Aksi Mogok Sopir Truk Berlanjut, Hyundai Kerahkan Karyawan Angkut Kendaraan Baru
Atas dasar inilah para pengemudi truk kargo Korea Selatan menuntut pemerintah pusat untuk memberikan perpanjangan subsidi, agar industri transportasi kargo tak merugi.
Meski berbagai negosiasi gencar dilakukan pemerintah, namun sayangnya hal tersebut belum mampu menghadirkan kompromi bagi kedua belah pihak.
Belum diketahui apakah pabrik petrokimia cabang Ulsan akan menghentikan operasionalnya dalam beberapa hari kedepan, tetapi Reuters menyebut bahwa perusahaan ini masih menyimpan produk jadi dengan harapan dapat melanjutkan kegiatan pengiriman ke pelanggan.