TRIBUNNEWS.COM - Dua warga Amerika Serikat yang secara sukarela mendukung Ukraina telah hilang dan dikhawatirkan telah ditangkap oleh Rusia.
Hilangnya dua relawan AS tersebut disampaikan oleh pejabat dan anggota keluarga pada Rabu (15/6/2022).
Dikutip dari CNA, Alexander Drueke dan Andy Huynh, keduanya veteran militer AS yang telah tinggal di Alabama, kehilangan kontak dengan keluarga mereka setelah pertempuran di Ukraina.
Ibu Drueke menghubungi awal pekan ini, kata anggota kongres lokalnya, Terri Sewell.
"Menurut keluarganya, mereka belum mendengar kabar dari Drueke dalam beberapa hari," kata Sewell dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan terus melakukan segala daya kami untuk membantu menemukan dia dan menemukan jawaban untuk keluarganya."
Baca juga: Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerahkan Severodonetsk
Baca juga: Panglima Militer Ukraina Sebut Pasukan Rusia Menyerang Secara Bersamaan dari 9 Arah
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan dia tidak bisa mengonfirmasi hilangnya dua orang Amerika itu, tetapi mengatakan bahwa "jika itu benar, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membawa mereka kembali ke rumah dengan selamat."
Dia mengatakan AS tidak menyarankan orang Amerika untuk bepergian ke Ukraina, yang telah mengalami perang hampir empat bulan melawan invasi pasukan Rusia.
"Ini adalah zona perang. Ini adalah pertempuran. Dan jika Anda merasa bersemangat untuk mendukung Ukraina, ada sejumlah cara lain untuk melakukannya yang lebih aman dan sama efektifnya," kata Kirby kepada wartawan.
The Telegraph, yang pertama kali melaporkan hilangnya mereka mengatakan kedua orang itu ditangkap setelah bertemu dengan pasukan Rusia yang lebih besar selama pertempuran 9 Juni di timur laut Kharkiv.
Ibu Drueke, Lois Drueke, mengatakan putranya memberi tahu keluarganya bahwa dia sedang mengajari pasukan Ukraina cara menggunakan senjata buatan AS.
"Alex merasa sangat kuat bahwa dia telah dilatih dengan cara yang dapat membantu Ukraina menjadi kuat dan mendorong Putin kembali," katanya kepada The Washington Post, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Keduanya adalah orang Amerika pertama yang diyakini telah ditangkap atau dilukai di Ukraina, yang diinvasi Putin pada Februari.
Sebelumnya, dua warga negara Inggris dilaporkan tewas dalam pertempuran itu.