Pada bulan Mei, Inggris mengumumkan sanksi baru yang menargetkan perdagangan Rusia senilai £1,7 miliar dalam upaya untuk "melemahkan mesin perang Putin".
Sanksi tersebut termasuk tarif yang jauh lebih tinggi pada impor senilai £ 1,4 miliar dari Rusia dan larangan ekspor ke Rusia yang bernilai £ 250 juta per tahun.
Langkah-langkah tersebut, yang diumumkan oleh Kanselir Rishi Sunak dan Menteri Perdagangan Anne-Marie Trevelyan, berarti bahwa nilai total produk yang dikenai sanksi impor atau ekspor penuh atau sebagian sejak invasi ke Ukraina, lebih dari £4 miliar.
Uni Eropa juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menghentikan pembelian minyak dan gas Rusia, yang saat ini mengumpulkan lebih dari $ 1 miliar per hari untuk negara yang diperangi.
Rusia Kini Jadi Pemasok Minyak Terbesar untuk China, Menggeser Arab Saudi
Terlepas dari perkiraan German Gref, Rusia justru kini menjadi pemasok minyak terbesar untuk China.
Impor minyak mentah China dari Rusia pada bulan Mei melonjak 55 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Rusia kini menggusur Arab Saudi sebagai pemasok utama, The Guardian melaporkan.
Impor minyak Rusia, termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Siberia Pasifik timur dan pengiriman melalui laut, berjumlah hampir 8,42 juta ton, menurut data pada hari Senin (20/6/2022) dari administrasi umum bea cukai China.
Pengiriman tersebut setara dengan hampir 2 juta barel per hari (bph) dan naik seperempat dari 1,59 juta barel per hari pada bulan April.
China adalah importir minyak mentah terbesar dunia.
Baca juga: Intelijen Inggris: Moral Pasukan Rusia Rendah, Mungkin Bingung Tujuan Perang
Baca juga: Ekonomi Rusia Tampak Stabil Meski Dihujani Sanksi, Departemen Keuangan AS Tidak Percaya
Perusahaan-perusahaan China, termasuk raksasa penyulingan negara Sinopec dan Zhenhua Oil yang dikelola negara, telah meningkatkan pembelian minyak Rusia.
Mereka tertarik dengan diskon besar-besaran Rusia setelah perusahaan-perusahaan minyak barat dan perusahaan-perusahaan perdagangan mundur karena sanksi.
Diskon hingga 30 persen telah membantu Rusia untuk menjaga pundi-pundinya tetap terisi meskipun ada sanksi dari barat yang dirancang untuk melumpuhkan ekonomi negara itu.