TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tiga orang terluka dan tujuh orang hilang setelah Ukraina serang pengeboran minyak di Laut Hitam di lepas pantai Krimea.
Gubernur Krimea, Sergey Aksyonov mengatakan, serangan ini menjadi yang pertama dilakukan Ukraina setelah invasi Rusia sejak 24 Februari 2022 lalu.
"Kami mengkonfirmasi bahwa ada tiga yang terluka dan tujuh dilaporkan hilang," ujar Aksyonov melalui Telegram, Senin (20/6/2022), dikutip dari Al Jazeera.
"Kami menjamin pencarian akan terus berlanjut," lanjutnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Invasi di Ukraina Berpotensi Antarkan Ekonomi Indonesia ke Zona Berbahaya
Baca juga: Kolonel Rusia Tewas Setelah Helikopter yang Ditumpanginya Dihantam Rudal Ukraina di Donbas
Aksyonov, yang dilantik oleh Rusia sebagai gubernur semenanjung setelah pencaplokan tahun 2014 oleh Moskow, sebelumnya mengatakan lima orang terluka dalam serangan itu sebelum merevisi jumlah korban.
Dia mengatakan tiga platform menjadi sasaran, memicu evakuasi 94 orang di lokasi, sementara 15 tentara tetap menjaga mereka.
Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan melalui udara dan laut, katanya.
Chernomorneftegaz, yang disetujui oleh Amerika Serikat sejak 2014, mengoperasikan beberapa ladang gas dan minyak di Laut Hitam dan di Laut Azov.
Aksyonov mengatakan bahwa satu platform telah terkena, dan Olga Kovitidi, seorang senator Rusia untuk Krimea, mengatakan kepada agen RIA Novosti bahwa tidak ada korban di dua platform lain yang menjadi sasaran serangan itu.
Baca juga: Pejabat Ukraina: Pasukan Rusia Perlakukan Orang Mati sebagai Sampah di Mariupol
Baca juga: Menlu Sergei Lavrov Ungkap Tujuan AS Bantu Ukraina, Sebut Supaya Rusia Patuhi Aturan AS
Militer Ukraina mengatakan, gudang makanan di pelabuhan Laut Hitam Odesa hancur dalam serangan rudal Rusia, tetapi tidak ada warga sipil yang tewas.
Kota ini telah dibombardir secara sporadis sejak awal perang dan diblokade oleh angkatan laut Rusia, sementara masing-masing pihak saling menuduh meletakkan ranjau di laut.
Komando Operasi "Selatan" Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah menembakkan 14 rudal ke Ukraina selatan selama rentetan tiga jam "dalam kemarahan yang tak berdaya atas keberhasilan pasukan kami".
Rusia Jadi Pemasok Minyak Terbesar untuk China
Impor minyak mentah China dari Rusia pada bulan Mei melonjak 55 persen dibandingkan tahun sebelumnya.