News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangkrut, Sri Lanka Mulai Tutup Layanan Pemerintah dan Buka Dialog dengan IMF Soal Bailout

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angkutan umum antre membeli BBM di Sri Lanka. Sri Lanka menutup sekolah dan menghentikan layanan pemerintah yang tidak penting sejak Senin kemarin untuk menghemat cadangan bahan bakar terbatas.

Kedua belah pihak mengatakan pembicaraan akan berlanjut hingga akhir bulan ini.

Rencana penyelamatan keuangan diprediksi tidak akan terwujud hingga Sri Lanka menyetujui syarat bahwa para krediturnya merestrukturisasi utang luar negerinya yang bernilai 51 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut pejabat Sri Lanka dan IMF, ini merupakan sebuah proses yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Perlu diketahui, Sri Lanka gagal membayar utangnya pada April lalu dan akhirnya melakukan dialog dengan IMF yang telah meminta negara itu untuk menaikkan pajak dan merestrukturisasi perusahaan negara yang merugi.

Sebagian besar kantor di Sri Lanka pun ditutup pada Senin lalu, begitu pula dengan semua sekolah.

Namun rumah sakit dan pelabuhan laut serta udara utama di ibu kota masih beroperasi.

Ratusan ribu pengendara menunggu dalam antrean panjang bermil-mil di seluruh negeri untuk mendapatkan bensin dan solar, meskipun Kementerian Energi mengumumkan stok baru tidak akan tiba setidaknya selama tiga hari.

Australia tawarkan bantuan

Kantor Perdana Menteri Sri Lanka mengatakan bahwa PM Wickremesinghe bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Australia Clare O'Neil untuk 'memperdalam kerja sama dan membantu Sri Lanka' karena negara itu tengah menghadapi masa ekonomi yang sangat sulit.

Australia mengumumkan bantuan darurat senilai 35 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan pangan dan perawatan kesehatan yang mendesak di negara miskin itu.

"Kami tidak hanya ingin membantu rakyat Sri Lanka pada saat dibutuhkan, ada juga konsekuensi yang lebih dalam bagi kawasan jika krisis ini berlanjut," kata Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Sri Lanka Borong 90.000 Ton Minyak Rusia Demi Hidupkan Kilang Ceylon Petroleum

Australia adalah anggota 'Quad', sebuah kelompok diplomatik yang terdiri dari India, Jepang dan AS yang telah menyatakan keprihatinan terkait pengaruh China yang berkembang di kawasan itu.

China memiliki lebih dari 10 persen utang luar negeri Sri Lanka dan telah banyak berinvestasi dalam infrastruktur di seluruh pulau yang berlokasi strategis, yang diposisikan di sepanjang jalur pelayaran internasional timur-barat utama.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada pekan lalu meluncurkan upaya tanggap darurat untuk memberi makan ribuan wanita hamil yang menghadapi kekurangan makanan di Sri Lanka.

"4 dari 5 orang di negara itu saat ini mulai mengalami kelaparan karena tidak mampu membayar harga makanan yang tinggi. Ini memperingatkan 'krisis kemanusiaan yang mengerikan' yang menjulang, dengan jutaan orang membutuhkan bantuan," kata PBB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini