TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berkunjung ke Rusia dan Ukraina untuk menemui presiden dua negara yang sedang berperang itu.
Pertemuan dijadwalkan akhir bulan ini.
Jokowi dijadwalkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Ibu Kota Rusia.
Sementara pertemuan Jokowi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan di Kiev, Ibu Kota Ukraina.
Pertemuan Jokowi dengan Zelensky menjadi masalah karena sedang berkecamuk perang di negara itu dengan Rusia,
Baca juga: Tim Elite TNI Kawal Jokowi Saat Kunjungi Ukraina yang Perang dengan Rusia, Ada Kopassus dan Denjaka
Rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina itu membuat pengamat militer Connie Rahakundinie Bakrie angkat bicara.
Ia menyarankan agar Presiden Jokowi tidak bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.
“Saya saran bertemu di perbatasan saja, tidak perlu ke Kiev karena potensi force fight (terpaksa berperang) banyak sekali,” ujar Connie seperti dikutip dari Kompas.TV, Jumat (24/6/2022).
Ia juga berharap ada pernyataan resmi dari Ukraina dan Rusia terkait tidak ada serangan untuk sementara atau gencatan senjata saat Presiden Jokowi berada di sana.
Menurut Connie, konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tidak hanya melibatkan dua negara, melainkan juga NATO, yang terdiri dari banyak negara.
Connie berpendapat langkah Jokowi bertemu Presiden Rusia dan Ukraina meneruskan semangat Bung Karno yang ingin mendamaikan dunia.
Ia juga sudah menyampaikan kekhawatiran terkait keamanan Presiden Jokowi dalam kunjungan ke menteri luar negeri.
“Menlu menjamin keamanan terjaga dengan baik. Saya berharap segala potensi force fight bisa ditekan karena yang bertanggung jawab bukan Ukraina dan Moskow, ini adalah perang NATO terhadap Rusia di tanah Ukraina,” ucapnya.
Diplomasi Wong Ndeso