Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Pengelola Museum Auschwitz-Birkenau Polandia mengklaim telah menjadi target propaganda yang disebarkan oleh lembaga-lembaga Rusia di sosial media.
Pihak museum mengatakan pada Jumat (24/6/2022) kemarin, adanya postingan di sosial media yang salah telah beredar, dan menunjukkan sebuah gambar yang terdapat stiker anti-Rusia yang ditempatkan di sekitar bekas kamp Auschwitz di Polandia selatan, sebuah daerah di bawah pendudukan Jerman selama Perang Dunia II.
Melansir dari Aljazeera, gambar palsu tersebut di-tweet oleh situs web resmi Rusia, termasuk Delegasi Kontrol Senjata Rusia di Austria dan di-retweet oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dalam pernyataannya pihak Museum mengungkapkan gambar palsu tersebut tampaknya dimaksudnya untuk menggambarkan orang Rusia sebagai target kekerasan atau tindakan yang terkait dengan Russophobia.
Beberapa postingan mengklaim stiker tersebut adalah karya warga Ukraina.
“Penggunaan Auschwitz-Birkenau Memorial untuk propaganda yang mendukung tuduhan Russophobia dan memperkuat teori tentang perlunya denazifikasi Ukraina harus ditentang oleh semua orang yang berpikiran di seluruh dunia,” kata pihak museum itu.
Stiker yang muncul di gambar palsu bertuliskan "Rusia dan Rusia, satu-satunya gas yang layak untuk Anda dan negara Anda adalah Zykon B", merujuk pada gas yang digunakan Jerman dalam pembunuhan massal penganut Yahudi dan lainnya selama masa Perang Dunia II.
Baca juga: Swiss Geger, Bea Cukainya Temukan Indikasi Impor 3 Ton Emas dari Rusia Senilai 200 Juta USD
Beberapa postingan di sosial media mengklaim stiker anti-Rusia tersebut dipasang pada 22 Juni lalu, yang merupakan tanggal peringatan invasi Nazi Jerman ke Uni Soviet pada tahun 1941.
Baca juga: 2.000 Tentara Ukraina Diklaim Terperangkap Dalam Pengepungan Rusia di Lugansk
Pihak Museum Auschwitz mengatakan tidak ada stiker seperti itu yang ditemukan di tempat seperti pada gambar yang beredar di sosial media, dan kamera keamanan di museum juga tidak menangkap siapa pun yang menempelkan stiker tersebut baik pada atau sebelum tanggal 22 Juni.
Baca juga: AS: Angkatan Laut Rusia Diperintahkan Pasang Ranjau di Pelabuhan Laut Hitam Ukraina
Pihak museum menambahkan, mereka telah menganalisis foto-foto tersebut dan menemukan fakta bahwa foto tersebut telah dimanipulasi dan stiker itu ditambahkan secara digital.
"Semuanya menunjukkan bahwa foto-foto itu hanyalah manipulasi, dan itu sebagai propaganda primitif dan kotor." kata pihak museum itu dalam sebuah pernyataan.
Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tujuan invasi tersebut adalah untuk mendenazifikasi Ukraina, dan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang terpilih secara demokratis merupakan penganut Yahudi serta pernah kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa Holocaust, yaitu genosida terhadap penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
Lebih dari 1,1 juta orang yang kebanyakan dari mereka adalah penganut Yahudi dibunuh oleh Nazi dan kolaborator mereka di Auschwitz.