Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Serikat pekerja Samagi United Trade Union Force (SUTUF) dan juru bicara medianya, Ananda Palitha menegaskan bahwa tidak ada solar atau pengiriman bensin yang akan tiba di Sri Lanka.
Hal ini disampaikan meskipun Menteri Tenaga dan Energi negara itu, Kanchana Wijesekera mengklaim bahwa pengiriman kargo yang membawa 40.000 Metrik Ton (MT) Petrol 92 yang dijadwalkan tiba Kamis kemarin telah tertunda pada hari lainnya.
Dikutip dari www.dailymirror.lk, Minggu (26/6/2022), Palitha mengatakan bahwa tidak ada pengiriman solar yang tiba pada Jumat kemarin.
Baca juga: Kondisi Ekonomi Sri Lanka Memburuk, Sektor Pariwisata akan Lakukan Apapun untuk Tetap Bertahan
Bahkan pengiriman minyak mentah yang dijadwalkan diterima pada Selasa mendatang juga tidak akan masuk ke negara itu.
"Oleh karena itu, kegiatan di Kilang Sapugaskanda harus dihentikan mulai hari ini, karena stok minyak mentah yang menipis," kata Palitha.
Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada pengiriman bahan bakar yang dijadwalkan tiba di negara itu pada pekan ini, karena tidak ada pembayaran yang dilakukan untuk pengiriman apapun.
"Oleh karena itu Kementerian Tenaga dan Energi harus mengambil tindakan untuk mendistribusikan sisa stok BBM kepada masyarakat. Penyimpanan BPK bahkan tidak memiliki 25.000 MT solar dan 1.500 MT bensin," tegas Palitha.
Sementara itu, Menteri Tenaga dan Energi Kanchana Wijesekera sebelumnya mengatakan bahwa kargo BBM yang membawa 40.000 MT Bensin 92 yang dijadwalkan tiba dini hari kemarin tertunda satu hari.
Ia menekankan bahwa jumlah terbatas untuk bensin didistribusikan Jumat kemarin dan bahkan akhir pekan ini di seluruh negeri.
"Auto Diesel didistribusikan dengan kapasitas penuh dan distribusi Super Diesel terbatas," kata Wijesekera.