TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson memperingatkan, kemenangan Rusia atas invasi ke Ukraina akan menjadi bencana bagi dunia, Minggu (26/6/2022).
Boris Johnson mendesak Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara Barat lainnya, terus mempertahankan tekad memberikan sanksi terhadap Moskow.
Hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan perdamaian dan kebebasan dan demokrasi.
Baca juga: Roket Ukraina Kembali Hantam Rig Minyak Rusia, Serangan Kedua Menyasar Rig Dalam Sepekan Ini
"Saya hanya akan mengatakan kepada orang-orang di Amerika Serikat bahwa ini adalah sesuatu yang secara historis harus dilakukan Amerika, dan itu adalah untuk meningkatkan perdamaian dan kebebasan dan demokrasi," kata Johnson seperti dikutip CNN.
"Dan jika kita membiarkan Putin lolos begitu saja, dan hanya mencaplok, menaklukkan bagian yang cukup besar dari negara yang bebas, independen, berdaulat, yang akan dia lakukan, maka konsekuensinya bagi dunia benar-benar bencana."
Boris Johnson bergabung dengan para pemimpin Group of Seven (G7) lainnya di Pegunungan Alpen Bavaria minggu ini untuk pembicaraan yang berpusat pada konflik di Ukraina.
Para pemimpin diperkirakan akan membahas metode baru untuk menghukum Moskow, termasuk larangan impor emas baru dari Rusia yang diumumkan Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu.
Tapi tergantung pada KTT adalah apakah Barat dapat mempertahankan tekadnya dalam menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah meroketnya harga energi.
Boris Johnson, yang telah melakukan perjalanan ke Kyiv dua kali untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan membiarkan Rusia sukses dalam invasinya akan menjadi preseden yang berbahaya.
"Anda bisa melihat konsekuensinya, pelajaran yang akan diambil," katanya.
"Itulah yang pada akhirnya menjadi bencana, tidak hanya bagi demokrasi dan kemerdekaan negara, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi."
Biaya bagi negara-negara Barat untuk membela Ukraina, termasuk miliaran dolar dalam bantuan keamanan yang diberikan oleh AS adalah harga yang pantas dibayar untuk demokrasi dan kebebasan, kata Boris Johnson.
KTT G7 telah memberikan semacam perlindungan bagi Boris Johnson, yang menghadapi tantangan politik yang serius di Inggris.
Dampak dari skandal "Partygate" terus bergema, dan pertanyaan tentang kepemimpinan Boris Johnson semakin meningkat bahkan ketika dia mengatakan dirinya tertarik untuk masa jabatan ketiga.
Baca juga: Dada Putin Jadi Bahan Ejeken di Pertemuan G7, PM Inggris Ajak Pamer Otot Kepada Rusia