Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SOFIA – Bulgaria mengusir 70 staf diplomatik Rusia karena kekhawatiran spionase dan telah membatasi jumlah perwakilan Moskow.
Dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2022) langkah yang diumumkan oleh kementerian luar negeri dan perdana menteri Bulgaria merupakan pengusiran terbesar diplomat Rusia oleh Sofia dalam beberapa tahun terakhir.
"Hari ini kami telah mengusir 70 diplomat Rusia. Banyak dari mereka telah bekerja langsung untuk layanan (intelijen) dan peran diplomatik mereka lebih seperti kedok," kata Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov.
Baca juga: Menlu Rusia Sergei Lavrov Dipastikan ke Bali Pekan Depan, Vladimir Putin akan Hadiri KTT G20
Keputusan itu mengurangi separuh kehadiran diplomatik Rusia, yang menurut Petkov berjumlah 114 pada akhir April.
Kementerian luar negeri Bulgaria mengatakan, keputusan untuk mengusir begitu banyak staf diplomatik Rusia dirancang untuk menurunkan ukuran misi Moskow menjadi perwakilan Bulgaria di Moskow dan sebagai tanggapan terhadap apa yang disebutnya kegiatan yang tidak sesuai dengan Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-126, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Petkov telah mengambil sikap yang luar biasa kuat terhadap Rusia untuk negara yang menikmati hubungan dekat dengan Moskow selama era komunis dan telah lama menjadi daya tarik bagi turis Rusia.
Petkov memecat menteri pertahanannya pada Februari, karena menolak menyebut apa yang digambarkan Rusia sebagai "operasi militer khusus" melawan Ukraina sebagai "perang".
Petkov juga mendukung sanksi Uni Eropa terhadap Moskow dan setuju untuk memperbaiki perangkat keras militer Ukraina sembari berhenti mengirim senjata langsung ke Kyiv.
"Ini bukan tindakan agresi terhadap rakyat Rusia," kata Petkov, menggambarkan pengusiran itu.
"Ketika pemerintah asing mencoba ikut campur dalam urusan internal kami, kami memiliki lembaga yang akan merespons." imbuhnya.
Kementerian luar negeri Bulgaria juga akan menutup misi diplomatiknya di kota Ekaterinburg, Rusia dan mengharapkan Rusia untuk menghentikan sementara kegiatan misinya sendiri di kota Ruse, Bulgaria.