News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

Jokowi Berharap Perang Rusia dan Ukraina segera Dihentikan, Sedih Lihat Kerusakan di Kota Irpin

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama ibu negara Iriana mengunjungi puing-puing Kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin Ukraina, Rabu (29/6/2022). Presiden Jokowi bersama rombongan akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan seperti mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin sebelum bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melakukan pembicaraan terkait upaya perdamaian dengan Rusia. BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap perang Rusia dan Ukraina dapat segera dihentikan.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam kunjungannya ke kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin, Ukraina, yang rusak akibat perang, Rabu (29/6/2022).

Jokowi berkunjung ke kompleks Apartemen Lipky didampingi Wali Kota Irpin, Alexander Grigorovich Markushin.

Ia mengaku prihatin melihat puing-puing bangunan bekas serangan akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

“Saya didampingi oleh Wali Kota Irpin dan Deputi Wali Kota Irpin melihat kerusakan yang terjadi di Kota Irpin akibat perang dan sangat menyedihkan sekali banyak rumah-rumah yang rusak kemudian juga infrastruktur yang rusak,” kata Jokowi, dikutip dari laman Sekretariat Presiden.

Baca juga: Senyum Lebar Jokowi di Hadapan Biden dan Emmanuel Macron saat Hadiri KTT G7, Berikut Foto-fotonya

“Kita harapkan tidak ada lagi kota-kota yang rusak di Ukraina akibat perang,” imbuhnya.

Jokowi tiba di Kyiv pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

Ia bersama Iriana Jokowi menumpangi Kereta Luar Biasa (KLB) yang disiapkan oleh Ukraina.

Mengutip laman Sekretariat Presiden, Jokowi dan Iriana berangkat dari Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, Selasa (28/6/2022).

Selain berkunjung ke kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin, Jokowi juga direncanakan akan mendatangi Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ, dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kyiv.

Lalu, pada Rabu siang, Jokowi akan berkunjung ke Istana Maryinsky untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy.

Dilansir Tribunnews.com, pertemuan antara Jokowi dan Zelensky dijadwalkan digelar pada pukul 15.00-17.00 waktu setempat.

Artinya, Presiden Jokowi hanya memiliki waktu selama dua jam untuk membawa misi perdamaian Rusia-Ukraina dalam pertemuannya bersama Presiden Zelensky.

Sore harinya, Jokowi dan Iriana beserta rombongan akan kembali ke Polandia menggunakan KLB.

Baca juga: Pengamat Sebut Jokowi Bisa Buat Rusia-Ukraina Berdamai Jika Dua Syarat Ini Terpenuhi

Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama ibu negara Iriana tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Presiden Jokowi bersama rombongan akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan seperti mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin sebelum bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melakukan pembicaraan terkait upaya perdamaian dengan Rusia. BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev (BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Selain ke Ukraina, Jokowi juga akan berkunjung ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin.

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi wilayah konflik tersebut.

Lantas, apa yang akan dilakukan Jokowi dalam kunjungannya ke Ukraina dan Rusia?

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengungkapkan kunjungan Jokowi adalah untuk menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap krisis pangan yang diperburuk perang di Ukraina.

Jokowi, kata Retno Marsudi, juga mengatakan berupaya berkontribusi untuk terus mendorong spirit perdamaian antar kedua negara.

"Kunjungan Presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," ungkapnya pada Rabu (22/6/2022), dikutip dari Kompas.com.

"Dampak perang dirasakan semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah, Indonesia pun harus terus mendorong spirit perdamaian," tambahnya.

Usai dari Ukraina dan Rusia, Jokowi akan langsung bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi antar kedua negara.

Baca juga: Kereta Luar Biasa yang Digunakan Jokowi, Juga Digunakan Kepala Negara Lain Saat ke Ukraina

Serukan soal Krisis Pangan di KTT G7

Presiden Joko Widodo berfoto bersama dengan para pemimpin negara-negara G7 pada KTT G7 yang digelar di Schloss Elmau, Jerman, pada Senin, 27 Juni 2022. (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Saat menghadiri KTT G7 di Elmau, Jerman, pada Senin (27/6/2022), Presiden Jokowi meminta agar negara-negara G7 dan G20 segera mengatasi krisis pangan global secara bersama-sama.

Mengutip laman Sekretariat Presiden, krisis pangan saat ini mengancam negara-negara berkembang.

Jokowi pun berpendapat pangan adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM) paling mendasar.

Pasalnya, kata Jokowi, perempuan dari keluarga miskin dipastikan menjadi yang paling menderita ketika menghadapai kekurangan pangan bagi anak dan keluarga.

“(Sebanyak) 323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut."

"G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk atasi krisis pangan ini."

"Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini,” ujar Jokowi saat menyampaikan pandangannya di KTT G7, Senin (27/6/2022).

“Kita harus segera bertindak cepat mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan."

"Rantai pasok pangan dan pupuk global, harus kembali normal,” tegasnya.

Baca juga: Pimpinan MPR RI Dukung Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia

Lebh lanjut, Jokowi mengatakan pentingnya dukungan negara G7 untuk mengreintegrasi ekspor gandum Ukraina, serta ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.

Menurutnya, ada dua cara untuk merealisasikan hal tersebut.

Yang pertama, fasilitasi ekspor gandum Ukraina dapat segera berjalan.

Kedua, komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

“Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan sehingga tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional."

"Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan, dan lainnya,” jelas Jokowi.

Ia menaruh perhatian besar pada dampak perang terhadap rantai pasok pangan dan pupuk.

“Khusus untuk pupuk, jika kita gagal menanganinya, maka krisis beras yang menyangkut dua miliar manusia terutama di negara berkembang dapat terjadi,” tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Farryanida Putwiliani, Kompas.com/Tito Hilmawan Reditya/Irawan Sapto Adhi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini