News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dubes Inggris di Jakarta Apresiasi Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Pertemuan ini untuk melakukan pembicaraan terkait upaya perdamaian dengan Rusia. BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inggris lewat kedutaan besarnya di Jakarta mengapresiasi kunjungan Presiden Indonesia (RI) Joko Widodo ke Ukraina dalam rangka misi perdamaian.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

Ia juga berharap kunjungan internasional tersebut membawa kesuksesan setelah hampir 4 bulan sejak Rusia meluncurkan perang.

"Perang memaksa orang-orang tidak bersalah di Ukraina menderita, melawan, melarikan diri dan mati. Ribuan orang kelaparan dan jutaan lainnya terancam kelaparan," kata Jenkins lewat pernyataan hari Kamis (30/6/2022).

Inggris menyatakan perang yang dicetuskan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyebabkan krisis pangan global.

Rusia telah memblokir 25 juta ton jagung dan gandum, atau setara dengan konsumsi per tahun seluruh negara-negara berkembang.

Perang di Ukraina menjadi salah satu alasan kenaika

Baca juga: Pelukan Iriana Jokowi kepada Korban Perang di Kyiv: Pesan Perdamaian di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

n harga pangan dan energi yang sangat dramatis belakangan ini, sepanjang sejarah.

"Putin dan Pemerintah Rusia bertanggung jawab atas penderitaan dan dampak global dari invasi tersebut. Semua ada di mereka untuk mengakhiri pertumpahan darah ini," lanjut Jenkins.

Sebelum perang, Indonesia mengimpor sekitar seperempat gandumnya dari Ukraina dan sekitar sepertiga pupuknya dari Rusia.

Setelah perang, harga kedua barang itu meroket.

Inggris menyebut jika Rusia telah memblokir pelabuhan Ukraina dan menembaki infrastruktur sipil untuk mencegah Ukraina mengekspor sebagian besar produknya.

Inggris menyatakan sanksi mereka dan negara yang tergabung di G7 untuk Rusia tidak menghalangi ekspor pangan yang menyebabkan krisis pangan.

Namun perang yang dicetuskan Putin telah membawa tantangan makanan dan komoditas ini ke dunia.

Inggris menyatakan Putin harus meringankan krisis pangan global dengan segera mengakhiri perangnya di Ukraina dan membiarkan Ukraina mengekspor gandumnya.

"Kamis tidak pernah lelah mempertahankan prinsip-prinsip kedaulatan nasional dan integritas wilayah. Prinsip ini harus ditegakkan di seluruh dunia, termasuk lewat G20, karena prinsip tersebut menopang semua perdamaian dan keamanan yang kita nikmati," ujar Jenkins.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini