News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Bayaran Inggris Ini Minta Hukuman Matinya Dikurangi Jadi Penjara Seumur Hidup

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shaun Pinner tentara bayaran Inggris yang dihukum mati mengajukan pembelaan. Pengacara Pinner yang ditunjuk secara lokal meminta pengadilan untuk mengurangi hukuman menjadi penjara seumur hidup.

TRIBUNNEWS.COM -- Shaun Pinner, seorang warga negara Inggris yang ditangkap yang telah berjuang untuk Angkatan Darat Ukraina, telah mengajukan banding atas hukuman matinya.

Pembelaan tentara bayaran tersebut diumumkan oleh pengadilan tinggi di Republik Rakyat Donetsk (DPR) mengatakan kepada TASS pada hari Rabu.

Pengadilan sekarang memiliki waktu hingga dua bulan untuk meninjau putusan.

Menurut kantor berita TASS yang dikutip Russia Today, pengacara Pinner yang ditunjuk secara lokal meminta pengadilan untuk mengurangi hukuman menjadi penjara seumur hidup.

Baca juga: Banyak Tentara Bayaran Barat yang Tak Kompeten, Saling Serang Dengan Teman Sendiri

Pinner ditangkap oleh pasukan Rusia dan Donbass selama pengepungan Mariupol, dan dituduh oleh DPR sebagai tentara bayaran dan mengobarkan perang ilegal melawan republik.

Dia dijatuhi hukuman mati bulan ini bersama dengan warga negara Inggris lainnya, Aiden Aslin, dan Saadoun Brahim, yang berasal dari Maroko.

Pemerintah Inggris mengatakan "terkejut" dengan putusan itu dan berjanji akan memperjuangkan pembebasan Pinner dan Aslin.

Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan bahwa Aslin dan Pinner harus diperlakukan sebagai tawanan perang, bukan tentara bayaran, dan menyebut persidangan mereka di Donetsk sebagai "penilaian palsu yang sama sekali tidak memiliki legitimasi."

Baca juga: Merasa Waktunya Telah Habis dan Segera Dieksekusi, Tentara Bayaran Inggris Ini Pamitan ke Keluarga

Kremlin berpendapat bahwa persidangan itu sendiri dan hukuman adalah urusan dalam negeri DPR.

Andrey Kelin, duta besar Rusia untuk Inggris, mengatakan pekan lalu bahwa ia telah menerima surat "menghina dan merendahkan" dari London mengenai dua warga Inggris yang ditangkap.

Nada pesannya “bukan seruan untuk berdialog,” tambahnya, menyarankan pemerintah Inggris untuk menghubungi otoritas DPR secara langsung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini