Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Inflasi di distrik Colombo, Sri Lanka melonjak menjadi 54,6 persen pada Juni 2022 dari bulan yang sama pada tahun lalu.
Angka inflasi mengalami peningkatan dari 39,1 persen pada Mei lalu.
Ini mencerminkan seberapa cepat ekonomi Sri Lanka membuat rakyatnya semakin miskin dari hari ke hari.
Dikutip dari laman www.dailymirror, Jumat (1/7/2022), inflasi utama bulan Juni yang diukur oleh Indeks Harga Konsumen Colombo (CCPI) telah membuat rekor tertinggi baru sejak April tahun ini, setelah negara itu didorong ke dalam hiperinflasi.
Selain goncangan nilai tukar, meluasnya kelangkaan komoditas yang juga disebabkan pengelolaan cadangan mata uang asing yang buruk, telah menambah inflasi di Sri Lanka.
Sementara itu, harga pangan resmi melonjak hingga 80,1 persen.
Baca juga: BBM Langka, Anak-anak di Sri Lanka Sulit ke Sekolah
Ini tentunya menimbulkan pertanyaan 'bagaimana mungkin sebuah keluarga kecil, bahkan dengan adanya dua pencari nafkah dapat menyediakan makanan di atas meja', karena tidak ada peningkatan yang setara dalam gaji mereka.
Sementara itu, jutaan pencari nafkah harian kehilangan mata pencaharian mereka karena kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah membawa negara itu nyaris mengalami kemacetan sejak minggu lalu.
Baca juga: Inflasi di Sri Lanka Juni 2022 Capai 54,6 Persen, Rekor Tertinggi dalam Sejarah
Inflasi non-makanan naik 42,4 persen sepanjang tahun lalu hingga Juni 2022, sebagian besar berasal dari subkategori transportasi karena kenaikan tajam pada harga bahan bakar.
Sulit sekolah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Anak Sri Lanka menyebut bahwa baik guru dan anak-anak di negara itu kini tengah menghadapi kesulitan bersekolah karena kelangkaan bahan bakar.
Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Jumat (1/7/2022), lembaga pendidikan itu pun mengatakan sistem pembelajaran online berpotensi menjadi solusi alternatif yang dapat dipilih hingga negara tersebut berhasil mengatasi serangkaian kesulitan yang menantang ini.
Baca juga: Perdana Menteri Sri Lanka Yakin Sistem Perawatan Kesehatan Tidak akan Runtuh
Kendati demikian, mereka menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pembelajaran online tetap memiliki kelemahan.