News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukan Rusia Melarikan Diri dari Pulau Ular Setelah Serangan Artileri Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pulau ular di timur Ukraina. Diketahui, Pasukan Ukraina menghujani tembakan ke posisi pasukan Rusia di Pulau Ular atau dikenal dengan Pulau Zmiyny pada Kamis (30/6/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia mundur dari Pulau Ular, setelah serangan rudal dan artileri dari pasukan Ukraina menghujani wilayah tersebut, LiveUAMap melaporkan, Kamis (30/6/2022).

"Pagi ini, Kamis 30 Juni, pasukan Ukraina meluncurkan gelombang serangan jarak jauh terhadap Pulau Zminy yang diduduki Federasi Rusia (RF)," jelas pernyataan Pasukan Gabungan Selatan (JFS).

JFS mengonfirmasi bahwa rudal Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) dan unit artileri melakukan setidaknya 150 misi tembakan ke Pulau Ular atau dikenal dengan Pulau Zmiyny.

Dilansir Kyivpost, pasukan Rusia menduduki pulau strategis Laut Hitam barat seluas 1,5 kilometer persegi pada hari pertama perang di Ukraina.

Baca juga: Mengenal Pulau Ular, Wilayah Strategis untuk Ekspor Pangan Ukraina yang Kini Ditinggalkan Rusia

Pulau ular di timur Ukraina. Pasukan Ukraina menghujani tembakan ke posisi pasukan Rusia di Pulau Ular atau dikenal dengan Pulau Zmiyny pada Kamis (30/6/2022) (AFP/Getty Image)

Berdasarkan perkiraan internasional dan UAF, Kremlin telah menempatkan sistem rudal anti-pesawat dan anti-kapal yang kuat di Zmiyny.

Pernyataan JFS mengatakan serangan Ukraina menghancurkan sistem anti-pesawat S-300 Pantsir-S1, tiga howitzer, tiga kendaraan, menyebabkan sedikitnya 40 korban, dan membakar depot penyimpanan bahan bakar.

Platform informasi terkait RF tidak memberikan komentar awal tentang klaim UAF.

Pulau itu telah diperebutkan secara intens oleh kedua belah pihak, dengan Ukraina melakukan serangan besar-besaran terhadap penjajah Rusia di sana selama empat bulan terakhir.

Baca juga: Rusia Akui Tinggalkan Pulau Ular Karena Tugas Selesai, Ukraina: Kami Usir Pakai Rudal

Pos terdepan menjadi simbol perlawanan Ukraina setelah pertukaran radio menjadi viral pada awal perang di mana tentara Ukraina menggunakan sumpah serapah sebagai tanggapan atas tuntutan Rusia dari pembawa rudal Moskva agar mereka menyerah.

Pekan lalu, Ukraina mengatakan telah menenggelamkan kapal pendukung Rusia Vasili Beh, yang mengangkut awak dan persenjataan ke Pulau Ular.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Ukraina berhasil menggunakan rudal anti-angkatan laut Harpoon, yang diterima dari Barat, untuk pertama kalinya dalam serangan itu.

Baca juga: Rusia Gunakan Rudal Era Soviet untuk Menyerang Ukraina

Kapal patroli Rusia tenggalam dekat Pulau Ular

Pada bulan Mei, drone Ukraina menenggelamkan dua kapal patroli Rusia di dekat pulau itu, dengan Valeriy Zaluzhnyi, panglima Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan: "[drone] Bayraktar sedang bekerja."

Kedatangan peluncur roket buatan Amerika dan rudal Harpoon telah lebih jauh membantu pasukan Ukraina dalam upaya mereka untuk merebut kembali pulau itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini