TRIBUNNEWS.COM - Tetsuya Yamagami membunuh mantan PM Jepang Shinzo Abe menggunakan pistol rakitan.
Ternyata, ia mempunyai lebih dari satu pistol rakitan di rumahnya, setelah kepolisian menggeledah rumahnya Jumat (8/7/2022) sore.
"Kami temukan beberapa pistol rakitan sendiri di rumahnya setelah kami geledah sore ini di rumah sewaannya di Nara," papar Direktur Kepolisian bagian pembunuhan Kepolisian Nara, Kazuhiro Nakanishi, malam ini (8/7/2022).
Ukuran pistol panjang 40 cm dengan tinggi 20 cm, namun beratnya masih belum bisa diungkapkan pihak kepolisian.
Polisi menemukan banyak pistol buatan, termasuk beberapa bahan seperti pipa untuk merakit pistol dan peluru di rumah Tetsuya Yamagami (41), seorang pengangguran.
Tetsuya Yamagami pernah menjadi anggota pasukan bela diri Marinir Jepang sejak tahun 2002 sampai dengan 2005 dan memang pandai menembak serta merakit senjata api.
Baca juga: Deretan Warisan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, dari Ekonomi hingga Militer
Polisi juga menggeledah isi rumah Tetsuya Yamagami, termasuk buku bank untuk memeriksa dari mana aliran uang yang dimilikinya.
Mereka juga menyelidiki kaitan siapa saja yang terkait transaksi uang dengan pelaku tersebut.
"Ada kaitan di belakangnya antara pelaku dengan mantan PM Jepang Shinzo Abe tetapi kami masih dalam penyelidikan lebih lanjut."
Tetsuya Yamagami diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok Protestan Korea dan Yamagami juga anggota kelompok gereja tersebut.
Namun semua itu masih terus dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Saat datang ke lokasi kejadian tersangka menggunakan kereta api. Selain itu informasi lain masih dalam penyelidikan," tambah Nakanishi.
Baca juga: Shinzo Abe Bukan yang Pertama, Berikut Daftar Politisi Jepang Terbunuh & Terluka akibat Diserang
Polisi mengatakan Tetsuya menembak leher Abe dari jarak sekitar 10 kaki.
Menurut Tetsuya Tsuda, seorang jurnalis senjata api yang melihat gambar tersebut, pistol adalah mekanisme yang meledakkan bubuk mesiu dan menembakkan peluru dari laras.
Hal ini memungkinkan untuk membuatnya sendiri dengan pipa besi dan bubuk mesiu.
"Karena larasnya kaliber besar, mungkin jaraknya pendek dan kekuatannya tinggi. Ya, Saya pikir itu adalah rencana untuk membidik jarak dekat dari awal," kata Tsuda, dikutip dari Yomiuri.co.jp.
Sebuah rekaman kejadian tersebut menunjukkan tersangka penembakan berdiri di belakang Abe tanpa terlihat adanya keamanan di sekelilingnya, dikutip dari Sports Yahoo.
Gambar pistol yang dikatakan akan digunakan dalam penembakan itu menunjukkan bahwa senjata itu tampaknya buatan sendiri, terbuat dari dua tong logam yang dilekatkan pada papan kayu dengan selotip hitam.
Polisi kemudian menemukan barang-barang seperti bahan peledak di rumah Tetsuya di Nara, Kyodo News melaporkan.
"Pistol itu buatan tangan dan selesai sekitar musim semi tahun ini. Saya membeli suku cadangnya sendiri dan membuat banyak senjata dan bom di rumah," kata Tetsuya Yamagami ketika dalam penyelidikan oleh polisi prefektur.
Rumah Tetsuya Yamagami
Rumah Yamagami adalah sebuah studio di lantai 8 sebuah kondominium di area perumahan sekitar 3 kilometer dari lokasi syuting, dikutip dari Yomiuri.co.jp.
Kondominium ini adalah bangunan 8 lantai berusia 33 tahun dengan restoran di lantai 1 dan 2 dan penggunaan perumahan di lantai 3 hingga 8.
Penggeledahan rumah dimulai sekitar pukul 17.15 waktu Jepang pada Jumat (8/7/2022), dan lima anggota satuan tugas polisi prefektur dilengkapi dengan pakaian pelindung dan helm masuk, dan setelah memeriksa bagian dalam, 16 penyelidik masuk.
Sekitar pukul 18.20, polisi prefektur mengevakuasi lebih dari 100 orang, termasuk orang yang lewat dan reporter.
Polisi juga membawa barang-barang yang disita dua kali menggunakan kendaraan khusus, mereka mengatakan ada zat berbahaya yang dapat meledak ditemukan di dalam ruangan.
Selain itu, sekitar pukul 21:30, polisi prefektur meminta penduduk kondominium untuk mengungsi dan suasananya bising.
Motif Pembunuhan Shinzo Abe
Baca juga: Kronologis Penembakan Mantan PM Shinzo Abe, Penangkapan Pelaku Hingga Abe Dinyatakan Meninggal
Tetsuya Yamagami mengaku membunuh Abe dan mengatakan dia menyimpan dendam terhadap sebuah organisasi yang dia yakini terkait dengan politisi itu, menurut polisi, dikutip dari FRANCE 24.
"Tersangka menyatakan bahwa dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, dan dia melakukan kejahatan itu karena dia yakin mantan perdana menteri Abe memiliki hubungan dengannya," kata perwira senior polisi itu, yang menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Shinzo Abe sedang membuat pidato kampanye di luar stasiun kereta api ketika dua tembakan terdengar sekitar pukul 11:30 (02.30 GMT).
Petugas keamanan kemudian terlihat menangkap seorang pria dengan T-shirt abu-abu dan celana panjang krem.
"Ada ledakan keras dan kemudian asap," kata pengusaha Makoto Ichikawa, yang berada di tempat kejadian, kepada Reuters, menambahkan bahwa pistol itu seukuran kamera televisi.
"Tembakan pertama, tidak ada yang tahu apa yang terjadi, tetapi setelah tembakan kedua, apa yang tampak seperti polisi khusus menanganinya."
Kantor berita Kyodo menerbitkan sebuah foto Abe yang terbaring telungkup di jalan dekat pagar pembatas, dengan darah di kemeja putihnya.
Orang-orang berkerumun di sekelilingnya, salah satunya melakukan pijat jantung.
Layanan darurat Nara mengatakan dia terluka di sisi kanan lehernya dan klavikula kiri.
Mantan PM Abe meninggal dinyatakan resmi jam 5.03 pm waktu Jepang karena kerusakan bagian yang terkait jantung akibat penembakan dua kali dilakukan Yamagami sehingga tak dapat diselamatkan lagi pada akhirnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Richard Susilo, Johnson Simanjuntak)
Artikel lain terkait Jenazah Shinzo Abe dibawa ke Shibuya